Harga Minyak Melandai di Kuartal I-2024, Kinerja AKRA Ikut Tertekan

Jumat, 26 Apr 2024

JAKARTA. Lebih rendahnya harga jual minyak bumi dan bahan kimia dasar menekan kinerja PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) sepanjang kuartal I-2024 lalu. Pendapatan dan laba bersih AKRA terkoreksi. Per akhir Maret 2024, AKRA meraih pendapatan sebesar Rp 9,81 triliun, turun 10,41% secara tahunan atau year on year (yoy). Sedangkan laba bersih AKRA hingga akhir kuartal I-2024 tercatat sebesar Rp 595,45 miliar. Keuntungan AKRA turun tipis 1,94% dibandingkan laba bersih kuartal I-2023 yang kala itu mencapai Rp 607,27 miliar. Presiden Direktur AKR Corporindo, Haryanto Adikoesoemo mengatakan, ada dua faktor utama yang menyebabkan pendapatan AKRA melandai. Pertama, lebih rendahnya harga jual rata-rata minyak bumi dan bahan kimia dasar. Kedua, faktor cuaca karena hujan deras di lokasi operasi klien. Haryanto mengatakan, AKRA akan menjaga pertumbuhan laba selama tahun ini. Target itu akan didorong oleh segmen perdagangan dan distribusi yang diperkirakan akan tumbuh, seiring meningkatnya permintaan bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia di segmen pertambangan pada tahun 2024. Kemudian, investasi pada terminal tangki, kapal dan logistik akan mendorong kemampuan AKRA dalam melayani lebih banyak pelanggan secara efisien. "Kami terus memberikan perhatian dalam pengelolaan pergerakan nilai tukar mata uang asing dan juga pass-through harga BBM," kata Haryanto, Kamis (25/4).

Jika dirinci, segmen perdagangan dan distribusi AKRA menyumbang pendapatan senilai Rp 9,02 triliun atau berkontribusi 92%. Selain itu, pendapatan AKRA berasal dari segmen kawasan industri sebesar Rp 387 miliar serta manufaktur dan logistik Rp 401 miliar. Keduanya masing-masing berkontribusi 4% terhadap total pendapatan. Haryanto melanjutkan, Kawasan Ekonomi Khusus Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) Gresik terus mengintensifkan penjualan lahan dan utilitas. Selama kuartal I-2024, KEK JIIPE Gresik membukukan penjualan lahan sebesar Rp 317 miliar. Dengan banyaknya pabrik besar yang akan beroperasi pada tahun 2024, Haryanto memperkirakan pendapatan utilitas dan pelabuhan akan meningkat signifikan. AKRA tetap yakin akan mampu mencapai pertumbuhan laba bersih sebesar 12%-15% di 2024. Di tengah pelemahan kinerjanya, saham AKRA juga ditutup melemah hingga menjelang akhir perdagangan Kamis (25/4). Harga AKRA merosot 3,07% ke Rp 1.735 per saham. Dikutip dari Bloomberg, konsensus analis masih merekomendasikan beli saham AKRA dengan target harga 12 bulan Rp 1.957 per saham.

Sumber : Kontan 26 April 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)