Ketimpangan Gender di Indonesia Menurun

Selasa, 07 May 2024

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, indeks ketimpangan gender (IKG) pada 2023 sebesar 0,447, turun 0,012 dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 0,459. Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti bilang, penurunan ketimpangan gender terutama dipengaruhi perbaikan pada semua dimensi pembentuknya. Setidaknya dalam enam tahun terakhir, indeks ketimpangan gender menurun, yakni di level 0,499 pada 2018, 0,488 (2019), 0,472 (2020), 0,465 (2021), 0,459 (2022) serta 0,447 (2023). Penurunan IKG menunjukkan adanya perbaikan dalam kesetaraan gender. "Perbaikan tersebut dipengaruhi kesetaraan capaian pada seluruh dimensi penyusun indeks ketimpangan gender," tutur Amalia dalam konferensi pers, Senin (6/5). Komponen indeks ketimpangan gender setidaknya meliputi tiga dimensi. Pertama, dimensi kesehatan reproduksi. Proporsi perempuan 15-49 tahun yang dalam dua tahun terakhir melahirkan anak lahir hidup terakhir yang tidak di fasilitas kesehatan sebanyak 0,126. Kedua, dimensi pemberdayaan. Persentase penduduk laki-laki dengan pendidikan SMA ke atas sebanyak 42,62%. Sedangkan persentase penduduk perempuan dengan pendidikan SMA keatas mencapai 37,60%. Ketiga, dimensi pasar tenaga kerja, yakni tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) untuk laki-laki mencapai 84,26%, sedangkan perempuan mencapai 54,52%.

Sumber : Kontan 07 Mei 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)