Berharap Harga Bisa Menanjak Lagi

Selasa, 07 May 2024

JAKARTA. Kinerja emiten produsen batubara kurang mentereng pada periode kuartal pertama tahun ini. Meski tetap mampu meraup keuntungan, tapi pendapatan dan laba bersih mayoritas emiten batubara kompak merosot. Beberapa emiten batubara big caps seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Bayan Resources Tbk (BYAN) sama-sama harus menelan penurunan kinerja. (lihat tabel) Namun, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masih bisa menumbuhkan laba bersih 12,28% year on year (yoy) pada kuartal I-2024, meskipun pendapatan BUMI juga merosot dua digit. Secara operasional, sebenarnya produksi dan penjualan emiten masih naik. Tapi, harga jual rata-rata atau ASP batubara yang menciut lebih menekan kinerja emiten. Analis Mirae Asset Sekuritas, Rizkia Darmawan mengatakan, nvestor sudah cenderung priced in terhadap katalis penurunan harga batubara yang menekan kinerja. Namun, Rizkia masih optimistis harga batubara tahun ini masih bisa berada dalam rentang US$ 101–US$ 150 per ton, dengan asumsi dasar di harga US$ 126 per ton. Equity Research Analyst Panin Sekuritas, Felix Darmawan juga menilai, ada sejumlah sentimen yang bisa mengangkat prospek emiten batubara, terutama dalam jangka pendek. Di samping eskalasi geopolitik, ada gelombang panas di Asia yang berpotensi mendorong penggunaan alat pendingin. Dus, situasi mendorong konsumsi listrik.

Research Analyst Phintraco Sekuritas, Arsita Budi Rizqi menyarankan, agar pelaku pasar menerapkan time frame jangka pendek hingga menengah sebagai strategi mengoleksi saham batubara. Arsita menjagokan saham PTBA, ADRO dan ADMR. Dia merekomendasikan trading buy saham PTBA di harga Rp 2.920 dengan target harga Rp 3.030–Rp 3.150. Adapun posisi stop loss PTBA jika saham ini menembus level harga Rp 2.830. Arsita juga merekomendasikan trading buy ADRO di area Rp 2.690 dengan target harga Rp 2.810 dan stoploss jika tembus Rp 2.620. Saham ADMR bisa buy on support di Rp 1.300 dengan target harga Rp 1.410–Rp 1.440, stoploss jika menembus Rp 1.250. Sedangkan Rizkia menilai, pembagian dividen akan membawa daya tarik, terutama bagi ADRO dan PTBA. Namun, payout ratio PTBA kemungkinan tak sebesar tahun lalu. Di sisi lain, Felix memberi rekomendasi beli ADMR, serta hold untuk saham PTBA, ADRO, ITMG, dan UNTR.

Sumber : Kontan 07 Mei 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)