Vale Eksekusi Transaksi Afiliasi Rp 140 Miliar

Senin, 16 Jan 2023

JAKARTA, ID – Perusahaan nikel PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengeksekusi transaksi afiliasi dengan pemegang saham perseroan Vale Canada Limited (VCL) senilai Rp 140 miliar. Aksi korporasi ini sehubungan dengan rencana pengembangan fasilitas pengolahan nikel di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara. Manajemen Vale Indonesia mengatakan, transaksi ini melibatkan kedua anak perseroan, yakni PT Bahodopi Nickel Smelting Indonesia (BNSI) dan PT Kolaka Nickel Indonesia (KNI). Perseroan membeli saham VCL dalam BNSI sebanyak 349.990 saham dengan nominal sebesar Rp10 juta. “Dengan demikian, kepemilikan Vale Indonesia dalam saham BNSI meningkat menjadi 99,9971%,” ujar manajemen Vale, dalam keterangan resmi, akhir pekan lalu. Sementara itu, VCL memindahkan saham 130 saham atau setara Rp130 juta dalam KNI ke perseroan. Dengan transaksi ini, Vale Indonesia memegang 100% saham KNI. Direktur Utama Vale Indonesia, Febriany Eddy mengungkapkan tujuan di balik transaksi ini berhubungan dengan rencana pengembangan fasilitas nikel. Transaksi pembelian saham VCL di PT KNI dilaksanakan oleh perseroan sehubungan dengan rencana pengembangan fasilitas pengolahan nikel di Pomalaa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, yang akan dilaksanakan oleh Vale dengan mitranya.

“Adapun KNI akan menjadi perusahaan pelaksana proyek tersebut,” jelas Febriany. Sama halnya dengan pembelian saham VCL di BNSI, di mana BNSI akan menjadi perusahaan pelaksana proyek pengembangan fasilitas pengolahan nikel di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Saat ini, VCL adalah pemegang saham utama Vale Indonesia dan merupakan pemilik 4.351.403.820 saham pada perseroan atau sebesar 43,79% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh. Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, pihaknya akan ikut berperan dalam proses pelepasan saham atau divestasi PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Presiden Joko Widodo telah melakukan rapat terbatas (ratas) untuk membahas divestasi emiten dari industri nikel tersebut. “Sudah ada ratas bersama Bapak Presiden dipimpin langsung, ada Menteri ESDM, ada saya, Menkomarinvest, ada Menkeu, Menko Ekonomi, Menteri investasi bahwa divestasi Vale,  BUMN akan berperan, seperti dulu Freeport,” papar Erick dalam Media Update bertema BUMN 2023, Tumbuh dan Kuat Untuk Indonesia di Jakarta. Divestasi dimaksud merupakan salah satu progres bergabungnya Vale ke MIND ID atau PT Asahan Aluminium (Inalum) sebagai Holding BUMN Pertambangan. Menurut Erick, Vale menjadi perusahaan yang menarik karena dalam membangun ekosistem, BUMN tidak harus menggandeng BUMN saja. Melainkan bisa bermitra dengan perusahaan swasta, hingga perusahaan asing sekalipun. Vale juga disebut-sebut sebagai bagian yang penting untuk Indonesia karena menjadi salah satu negara yang menghasilkan nikel terbesar di dunia.  “Kembali, ini buat kita win-win, sama seperti Freeport kemarin, setelah didivestasi memperbaiki kinerja keuangan kita dan Freeport mau jadi ekosistem kita dengan contoh membangun smelter. Bahkan kita uji coba 5G mining di freeport, pertama di Asia Tenggara,” sambung Erick.

Sumber: Investor Daily, 16 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)