LPS: Pemerataan Digitalisasi Tekan Biaya Distribusi

Selasa, 14 Mar 2023

JAKARTA, ID – Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, perbaikan infrastruktur digital dapat mengurangi biaya ekonomi yang tinggi. Pasalnya, salah satu penyebab inflasi adalah adanya biaya distribusi dan biaya perantara yang tinggi, terutama di sektor transportasi. Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih mengungkapkan, pemerataan digitalisasi secara spasial perlu terus didorong untuk menekan biaya ekonomi tinggi, kelancaran jalur distribusi barang pun perlu terus dijaga untuk menekan inflasi. “Dan, dari hasil studi empiris, provinsi-provinsi dengan indeks digitalisasi yang tinggi diikuti tingkat inflasi provinsi yang rendah,” ungkap Lana dalam keterangannya, dikutip Senin (13/3/2023). Sebelumnya dia menjelaskan, inflasi masih menjadi tantangan meskipun sudah mulai menurun. Menurutnya, kenaikan inflasi yang masih cukup tinggi berasal dari sektor transportasi dan makanan minuman. Lebih jauh, Lana menjelaskan mengenai adanya optimisme konsumen yang cukup tinggi terhadap ekonomi, di mana terjadi perbaikan konsumsi konsumen yang tercermin dari indeks keyakinan yang terus berada di level optimis. Ia pun mengimbau, agar optimisme konsumen dan dunia usaha perlu terus dijaga untuk mendorong konsumsi dan investasi. “Optimisme konsumen kelas bawah yang memiliki pendapatan Rp 1-2 juta juga berada di level yang tinggi. Sementara, porsi pendapatan konsumen yang digunakan untuk konsumsi sekarang juga berada di atas rata-rata pandemi, dampak ketidakpastian terhadap aktivitas ekonomi domestik juga perlu dikelola dengan baik,” jelas dia. Adapun, terkait perkiraan membaiknya kegiatan dunia usaha, hasil survei kegiatan dunia usaha terkini menunjukkan ekspektasi pelaku usaha tentang perbaikan aktivitas usaha di kuartal I-2023. Seiring dengan penguatan aktivitas usaha tersebut, indikator job posting ketenagakerjaan juga mulai menunjukkan peningkatan. Kemudian terkait membaiknya indikator konsumsi, konsumsi masyarakat pun semakin pulih karena para nasabah perorangan sudah kembali berbelanja. Selanjutnya, simpanan milik perorangan juga sempat naik dua digit secara tahunan akibat pandemi, sekarang pertumbuhannya ternormalisasi ke angka 5% per Januari 2023.

Sumber: Investor Daily 14 Maret 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)