Berharap Ekonomi Tumbuh Lebih Tinggi

Senin, 29 Apr 2024

SAMOSIR. Bank Indonesia (BI) tetap optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh di kisaran 4,7% hingga 5,5% pada 2024, meski bank sentral mengerek bunga acuan 25 basis poin pada April 2024 menjadi 6,25%. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter BI Juli Budi Winantya membeberkan, kebijakan menaikkan suku bunga yang diputuskan BI relatif aman dampaknya terhadap perekonomian Indonesia. "Intinya kita punya set of policy instrument. Stance BI tak bisa hanya soal moneter saja. Kenapa suku bunga kita optimis? Karena nilai tukar untuk perkuat stabilitas, policy rate untuk stabilkan nilai tukar," tutur Juli dalam agenda Pelatihan Jurnalis, Minggu (28/4). Juli juga menyampaikan, kenaikan BI rate sebagai antisipasi untuk mencegah suatu hal yang tidak diinginkan, serta kebijakan forward looking. BI juga sedang mempersiapkan instrumen insentif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. Pihaknya juga optimistis pertumbuhan ekonomi pada kuartal I dan kuartal II tahun 2024 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan kuartal IV-2023 yang saat itu tercatat 5,04% yearon-year (yoy). Meski begitu, BI tidak membocorkan berapa prediksi angkanya. Optimisme tersebut sejalan dengan permintaan domestik dan konsumsi masyarakat yang tetap kuat seiring dengan adanya momentum Ramadan dan Idulfitri.

Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan lalu, Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, selain konsumsi rumah tangga yang kuat, kinerja investasi bangunan lebih tinggi dari perkiraan, ditopang oleh berlanjutnya Proyek Strategis Nasional (PSN) di sejumlah daerah dan berkembangnya properti swasta. Namun, kinerja pertumbuhan ekonomi di awal tahun ini terganjal kinerja ekspor barang yang belum kuat lantaran penurunan ekspor komoditas. Hal ini sejalan dengan harga komoditas yang turun dan permintaan dari mitra dagang utama, seperti China yang masih lemah. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2024 mampu mencapai 5,17% yoy. Angka ini juga lebih tinggi dibandingkan kuartal I-2023 yang sebesar 5,03% yoy. Hal ini sejalan dengan kinerja konsumsi yang baik, kegiatan manufaktur positif, investasi asing langsung, juga menguatnya optimisme konsumen.

Sumber : Kontan 29 April 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)