Realisasi Investasi 2022 Lampaui Target

Senin, 16 Jan 2023

JAKARTA, ID – Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, realisasi investasi pada 2022 mencapai target yang ditetapkan. Pencapaian tersebut antara lain ditopang oleh penyelesaian investasi yang mangkrak dan hilirisasi industri yang terus didorong oleh pemerintah.

 

Hal itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia Bahlil saat menjadi pembicara di depan mahasiswa Universitas Kristen Maranatha, Bandung, yang dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (14/1/2023). Adapun realisasi kinerja investasi kuartal IV-2022 dan sepanjang tahun lalu tersebut akan diumumkan pada Jumat (27/1/2023). Ia mengatakan bahwa Presiden Jokowi telah menargetkan capaian realisasi investasi pada 2022 sebesar Rp 1.200 triliun. Target investasi ini meningkat signifikan dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp 900 triliun. “Target investasi tahun 2022 insya Allah akan mencapai target Rp 1.200 triliun. Ini perdana saya ngomong begini, karena saya baru selesai rapat pada Senin kemarin. Dan, ini adalah omongan resmi saya pertama, bahwa realisasi investasi kita pada 2022 mencapai Rp 1.200 triliun,” jelas Bahlil. Dia menekankan, capaian ini merupakan hasil nyata dari upaya pihaknya dalam melakukan penyelesaian investasi yang mangkrak dan hilirisasi industri yang terus didorong pemerintah. Selain itu, adanya sistem Online Single Submission (OSS) yang menjadi platform satu pintu bagi pengurusan izin usaha menjadi solusi ego sektoral yang dulu seringkali menjadi kendala bagi pelaku usaha mengurus izin usahanya.

Meskipun enggan menjelaskan lebih detail data realisasi investasi sepanjang tahun lalu, Bahlil memastikan bahwa realisasi investasi sudah melampaui target. “Tercapai Rp 1.200 triliun lebih sedikit. Berapa lebihnya, nanti kita umumkan pada akhir bulan ini. Dan pertumbuhan ekonomi Indonesia insya Allah masih di atas 5%. Yang pasti, ini merupakan hasil kerja keras kita bersama di Kementerian Investasi dengan kementerian dan lembaga lainnya,” tutur Bahlil. Sebelumnya, dia juga menyampaikan optimistis untuk mengejar target investasi tahun 2023 sebesar Rp 1.400 triliun. Hal ini didukung pula dengan proyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia oleh lembaga-lembaga internasional yang menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia tetap solid meski di tengah berbagai gejolak global. Sementara itu, dalam laporan terbaru Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 mencapai 4,8%, atau melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang diperkirakan sebesar 5,1%. “Target investasi kita ke depan Rp 1.400 triliun, sangat optimistis untuk pertumbuhan yang baik, karena melihat beberapa laporan dari lembaga dunia tentang ekonomi global maupun ekonomi nasional,” ucap Bahlil.

Untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan melakukan pembenah-an dalam sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (OSS). Pasalnya, pelaku usaha terutama pelaku usaha besar dalam mengurus perizinan guna mendapatkan nomor induk berusaha (NIB) seringkali menghadapi kendala. “Persoalan itu umumnya terkait dengan rencana detail tata ruang (RDTR), di mana banyak daerah yang belum menerapkan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (KKPR), yang merupakan persyaratan dasar perizinan berusaha pertama sebelum perizinan lingkungan dan perizinan gedung bangunan,” tutur dia. Penyelesaian atas masalah ini menurutnya akan diselesaikan dalam waktu 3-4 bulan, agar kemudian proses pengurusan izin lokasi bisa segera dilakukan, termasuk amdal. “Kami sudah berkoordinasi dengan Menko Marves dan Menko Perekonomian dalam rangka melakukan percepatan hal-hal ini,” papar dia.

Sumber: Investor Daily, 16 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)