Masih Butuh Kesabaran Agar Dapat Cuan dari Motor Listrik

Kamis, 25 Apr 2024

JAKARTA. Merujuk situs Sisapira, terdapat 11.563 unit motor listrik bersubsidi yang tersalurkan kepada konsumen hingga Minggu (21/4). Angka ini melampaui penyaluran motor listrik bersubsidi sepanjang 2023 lalu yakni 11.532 unit. Pemerintah juga memberikan program subsidi sebanyak 50.000 unit dengan anggaran Rp 350 miliar. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus mengatakan, terkait kenaikan penjualan motor listrik berarti mulai mendorong peralihan dari motor konvensional. . "Paradigma motor listrik dan konvensional juga masih menjadi salah satu hal yang dilema, khususnya terkait dengan harga jual," jelasnya. Maximilianus menilai, sejauh ini secara prospek jangka menengah dan panjang untuk emiten kendaraan listrik memang masih sangat baik. Meski begitu menurutnya, masih membutuhkan kesabaran dalam membangun paradigma baru serta infrastruktur yang menunjukkan keseriusan pemerintah di sektor ini. Serta insentif agar dapat memberikan ruang lebih besar bagi masyarakat untuk mulai mencoba kendaraan motor listrik.

"Semakin banyak masyarakat yang mengadopsi motor listrik, secara perlahan tapi pasti hal tersebut akan mengubah paradigma masyarakat mencoba menggunakan motor listrik," kata Maximilianus. Analis Kiwoom Sekuritas, Vicky Rosalinda menyebutkan dampak kinerja untuk emiten motor listrik cukup bagus. Hal tersebut dapat meningkatkan volume penjualan. Mengingat adanya pelonggaran syarat pembelian produk tersebut dari pemerintah serta cairnya dana subsidi pada bulan Maret lalu. "Hal ini menjadi katalis positif untuk mencetak laba di tahun 2024 ini," ucapnya. Vicky melihat, prospek emiten motor listrik di tahun ini cukup cerah. Bantuan dari pemerintah yang dapat mendorong penjualan motor listrik di Indonesia. "Sehingga berpotensi pendapatan bertumbuh serta laba positif bertumbuh," jelasnya. Terkait emiten motor listrik, Vicky merekomendasikan trading buy PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) dengan target harga Rp 262. Lalu buy on weakness pada PT Indika Energy Tbk. (INDY) dengan target harga Rp 1.515 per saham. Sedangkan Maximilianus merekomendasikan buy pada saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) dengan target harga Rp 2.150 per saham.

Sumber : Kontan 25 April 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)