Pemerintah Optimistis Target Investasi Tahun Ini Tercapai

Jumat, 13 Jan 2023

JAKARTA, ID – Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) optimistis bahwa target investasi pada tahun ini mencapai Rp 1.400 triliun, naik dari target 2022 yang sebesar Rp 1.200 triliunan. Keyakinan ini didukung oleh moncernya realisasi investasi pada 2022 yang diprediksi akan melampaui target. Adapun realisasi kinerja investasi 2022 akan diumumkan pada akhir bulan Januari. “Investasi tahun 2022 akan mencapai target, bahkan kemungkinan besar akan lebih lagi, tapi angka dan breakdown-nya akan dijelaskan nanti dalam rilis resmi Kementerian Investasi,” ungkap Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dia Jakarta, Rabu (11/1/2023).  Selain itu, optimisme mencapai target investasi di tahun ini, didukung pula dengan proyeksi pertumbuhan perekonomian Indonesia oleh lembaga-lembaga internasional yang menyampaikan bahwa ekonomi Indonesia tetap solid meski ditengah berbagai gejolak global. Sementara itu, dalam laporan terbaru Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 mencapai 4,8%, melambat dibandingkan tahun sebelumnya yang diperkirakan sebesar 5,1%. 

“Target investasi kita ke depan Rp 1.400 triliun, sangat optimistis untuk pertumbuhan yang baik karena melihat beberapa laporan dari lembaga dunia, tentang ekonomi global maupun ekonomi nasional,” ucap Bahlil.  Dengan demikian, untuk mencapai target tersebut, ia akan melakukan pembenahan dalam sistem Online Single Submission (OSS), perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik. Menurut dia, pelaku usaha dalam mengurus perizinan untuk mendapat nomor induk berusaha (NIB) seringkali terkendala, khususnya untuk pelaku usaha besar.  “Persoalan itu umumnya terkait dengan rencana detail tata ruang (RDTR), di mana banyak daerah yang belum menerapkan persetujuan kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang (KKPR), yang merupakan persyaratan dasar perizinan berusaha pertama sebelum perizinan lingkungan dan perizinan gedung bangunan,” jelas. Dengan demikian, terkait dengan RDTR, karena izinnya di daerahdaerah yang belum ada KKPR maka ini akan diselesaikan dalam waktu 3-4 bulan agar kemudian proses pengurusan izin lokasinya bisa segera diiakukan, termasuk amdal. “Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Menko Marves dan Menko Perekonomian dalam rangka melakukan percepatan hal-hal ini,” papar dia.

Lebih lanjut Bahlil mengungkapkan sejumlah perusahaan asing siap berinvestasi di industri baterai electric vehicle (EV) atau kendaraan listrik dalam negeri. Perusahaan itu berasal dari Amerika Serikat (AS), Jerman, hingga Taiwan.  Tak hanya itu, bahkan terdapat investor asing baru yang berminat untuk ikut masuk ekosistem baterai kendaraan listrik di Indonesia. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa proses investasi terkait dengan industri baterai kendaraan listrik terus berjalan. Seperti perusahaan baterai listrik asal Inggris, Britishvolt, yang sedang dalam tahap finalisasi. “Ada beberapa investasi yang sekarang kita lagi dorong, dan sudah tahap 80% yakni dengan investasi Jepang dan Amerika. Namun perusahaannya saya belum (bisa) menyebutkan, karena belum diteken barang itu, tapi sudah 80%,” ujar dia.  Lebih lanjut, dari data yang disampaikannya ada pula investasi dari perusahaan manufaktur elektronik asal Taiwan, Hon Hai Precision Industry Co Ltd atau Foxconn senilai US$ 8 miliar. Lalu ada LG Energy Solution asal Korea Selatan dengan nilai investasi US$ 8,9 miliar. Selain itu, ada peruhaan Contemporary Amperex Technology (CATL) dari China dengan nilai investasi US$ 5,2 miliar.

Sumber: Investor Daily 13 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)