Cimory Kejar Pertumbuhan Laba Double Digit Tahun Ini

Kamis, 18 Aug 2022

JAKARTA, ID - PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY) atau Cimory optimistis dapat membukukan pertumbuhan pendapatan dan laba hingga double digit pada tahun ini. Target itu akan dicapai dengan memanfaatkan momentum penurunan harga bahan baku dan sejumlah ekspansi usaha. Chief Financial Officer (CFO) Cimory Bharat Joshi menjelaskan, dengan penurunan harga bahan baku susu, perseroan berharap bakal berdampak positif terhadap kinerja perusahaan. Apalagi, jika harga bahan baku lainnya juga ikut turun. Meski demikian, pihaknya terus memantau konflik Rusia-Ukraina yang bisa berdampak pada harga bahan baku. “Apabila di kemudian hari harga bahan baku kembali naik, kami berkomitmen untuk tidak menaikkan harga jual rata-rata (average selling price/ASP) produk,” jelas dia kepada Investor Daily, baru-baru ini. Mengenai strategi perseroan, Bharat Joshi menegaskan bahwa pihaknya akan melanjutkan apa yang sudah dilakukan pada semester I-2022, yakni berfokus pada pasar domestik dengan inovasi produk baru. Saat ini, Cimory memiliki beberapa varian produk selain yogurt, yaitu susu murni, sosis, dan bakso di bawah merek Kanzler, dan terbaru Chicken Nugget Crumble. “Untuk itu, kami berencana untuk ekspansi peningkatan kapasitas produk pabrik, yang manfaatnya bersifat jangka panjang,” tutur dia. Tahun ini, emiten dengan kode saham CMRY ini menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1,18 triliun. Menurut Bharat Joshi, perseroan telah menyerap 50% dana capex. “Sisa capex akan digunakan untuk ekspansi peningkatan kapasitas produksi,” jelas dia. Dengan begitu, CMRY menargetkan pendapatan dan laba bisa bertumbuh hingga dua digit dari tahun lalu. Sepanjang 2021, perseroan berhasil mengantongi laba Rp 790,19 miliar atau melesat lebih dari 300%.

Kinerja positif tersebut berlanjut pada semester I-2022 dengan penjualan bersih Rp 3,13 triliun atau naik 98,1% dan laba Rp 581,1 miliar atau meningkat 58,1%. Produk olahan susu menjadi penyumbang terbesar dengan kontribusi Rp 1,82 triliun atau naik 73,33%. Kemudian, produk makanan konsumsi menyumbang Rp 1,31 triliun, tumbuh pesat dari Rp 525,61 miliar. Jika berdasarkan geografis, penjualan CMRY di dalam negeri mencapai Rp 3,11 triliun, naik dua kali lipat dari Rp 1,57 triliun. Penjualan luar negeri tercatat Rp 16,54 miliar. Pada posisi keuangan, perseroan mencatatkan kenaikan liabilitas sekitar 21% per 30 Juni 2022 menjadi Rp 1,09 triliun dari Rp 906,8 miliar pada akhir tahun lalu. Kenaikan ini paling besar dipengaruhi bertambahnya liabilitas jangka pendek yang meningkat Rp 195,53 miliar menjadi Rp 1,04 triliun pada pertengahan tahun ini. “Total liabilitas bertambah karena ada peningkatan utang usaha yang disebabkan peningkatan volume pembelian bahan baku dari pemasok,” jelas Direktur Keuangan Cimory Martua Parningotan Sihaloho dalam keterangan tertulis kepada BEI. Liabilitas emiten berkode saham CMRY ini juga naik akibat peningkatan utang dividen dari hasil pengumuman dividen dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2022. Kemudian, ada peningkatan beban akrual promosi dan iklan serta entitas anak sebagai usaha meningkatkan penjualan. Sementara itu, total aset CMRY per 30 Juni 2022 naik 5% menjadi Rp 5,87 triliun dari posisi 31 Desember 2021 yang senilai Rp 5,6 triliun. Peningkatan ini dipengaruhi oleh kenaikan aset tidak lancar sebesar Rp 905 miliar menjadi Rp 1,6 triliun pada akhir semester I-2022.

Sumber: Investor Daily (18 Agustus 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)