BNC Optimistis Kinerja Semakin Baik Hingga Akhir 2022

Senin, 01 Aug 2022

JAKARTA – Sebagai salah satu pelopor bank Digital di Indonesia, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) terus mencatatkan kemajuan kinerjanya, hal ini tercermin dalam laporan keuangan semester I-2022. Setelah fokus pada investasi tahun 2021 dalam proses transformasi, kini BNC semakin agresif dalam melakukan pengembangan bisnis dan mencatatkan berbagai hasil yang meyakinkan. Direktur Utama Bank Neo Commerce Tjandra Gunawan menjelaskan, kinerja positif yang diraih oleh BNC merupakan hasil dari semakin lengkapnya berbagai layanan dan fitur yang BNC hadirkan di aplikasi neobank. “Setahun terakhir, kami secara konsisten terus menambah berbagai layanan dan fitur keuangan digital yang benar-benar bermanfaat dan digunakan nasabah BNC. Berbagai layanan ini juga yang berkontribusi pada peningkatan kinerja kami yang signifikan pada semester I-2022,” jelas Tjandra dalam siaran pers, Minggu (31/7). Terkait pencapaian kinerja hingga akhir tahun ini, Tjandra menjelaskan pihaknya optimistis mengarungi semester II seiring dengan semakin lengkapnya fitur dan layanan unggulan yang BNC hadirkan di beberapa waktu ke depan, dengan demikian akan semakin banyak frekuensi transaksi nasabah hingga dapat mendongkrak kinerja BNC pada semester II-2022.

Sampai dengan semester I-2022, BNC berhasil mencatatkan kenaikan total kredit menjadi Rp 7,0 triliun atau naik sebesar 84,2% dibandingkan dengan posisi 30 Juni 2021 yang senilai Rp 3,8 triliun, dan meningkat 62,8% dibandingkan posisi 31 Desember 2021 yang sebesar Rp 4,3 triliun. Penyaluran kredit ini di antaranya dilakukan secara digital/online yang terbukti banyak diminati oleh masyarakat dan transaksi kredit melalui produk ini di kuartal II-2022 meningkat signifikan. Kenaikan dari sisi kredit ini turut menaikkan pendapatan bunga bersih (NII) BNC menjadi Rp 547,0 miliar atau naik 302% dibandingkan posisi 30 Juni 2021 yang sebesar Rp 136,1 miliar, dan naik 73,2% jika dibandingkan posisi 31 Desember 2021 yang sebesar Rp315,9 miliar. Di samping itu, pendapatan berbasis komisi (fee based income) BNC juga naik secara signifikan menjadi Rp 176,1 miliar di Juni 2022 dari Rp 122,8 miliar pada Desember 2021, atau naik 973,8% jika dibandingkan posisi Juni 2021 yang sebesar Rp 16,4 miliar. Pada semester I-2022 BNC masih mencatatkan rugi Rp 611,4 miliar. Namun kerugian BNC ini secara konsisten mengalami tren penurunan setiap bulan, di mana kerugian yang sebelumnya mencapai Rp 159,9 miliar pada Januari tahun 2022 terus mengalami penurunan, hingga akhirnya pada bulan Juni 2022, BNC dapat membukukan laba sebesar Rp 5,6 miliar.

Sumber: Investor Daily (1 Agustus 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)