Konversi PLTD Akan Dipercepat

Rabu, 13 Jul 2022

Bisnis, JAKARTA — Peralihan pembangkit listrik tenaga diesel PLN menjadi energi baru terbarukan akan dipercepat seiring dengan potensi membengkaknya biaya pokok produksi akibat reli kenaikan harga minyak mentah dunia sejak awal 2022.

 

Vice President Komunikasi Korporat PT Perusahan  Listrik  Negara  (Persero)  atau PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan upaya konversi pembangkit melalui  peralihan  menjadi  pembangkit  EBT,  penggantian  PLTD  existing  dengan  pembangkit  gas,  dan  penggantian  PLTD  dengan  melakukan koneksi sistem-sistem isolated ke grid  PLN.  “Untuk konversi PLTD ke pembangkit  EBT  tersebut  akan  dilaksanakan  secara  bertahap.  Pada  tahap  pertama  dilakukan  pada  PLTD  dengan  total  kapasitas  212  Megawatt  [MW]  yang  akan  di hybrid  dengan  pembangkit  listrik  tenaga  surya  [PLTS]  dan  baterai  sehingga  sistem  setempat  dapat  beroperasi  selama  24  jam,”  ujar  Greg saat dihubungi, Selasa (12/7). Total kapasitas terpasang PLTS di tahap pertama ini dapat mencapai sekitar  350  MW  sehingga  bisa  berkontribusi  dalam  peningkatan  bauran  energi  terbarukan  dan  penambahan  kapasitas  terpasang  pembangkit  EBT  secara  nasional. Pada  tahap  kedua,  PLN  akan  melakukan konversi PLTD sisanya dengan kapasitas sekitar 287 MW dengan  pembangkit  EBT  lainnya,  sesuai  dengan  potensi  sumber  daya  alam  yang  tersedia  daerah  setempat  dan  juga  pertimbangan  keekonomian  yang  terbaik. PLN juga akan melakukan konversi dengan melakukan penggantian  PLTD  dengan  pembangkit  gas  dan  juga  lewat  interkoneksi  sistem-sistem isolated yang  selama  ini  ditopang  PLTD  menjadi  terkoneksi  ke  grid. “Pelaksanaan pengadaan sebagian program telah mulai dilaksanakan dan akan beroperasi bertahap guna mendukung  peningkatan  bauran  EBT  nasional,”  tuturnya.

Sebelumnya,  Direktur  Utama  PLN Darmawan Prasodjo membeberkan biaya pokok produksi atau BPP listrik berbasis diesel sempat menyentuh di angka Rp23 triliun saat  rencana  kerja  dan  anggaran  perusahaan atau RKAP menetapkan harga  minyak  mentah  Indonesia  atau ICP sebesar US$63 per barel. “Harga minyak mentah saat ini sudah  di  atas  US$110  per  barel,  ada dampak pada kenaikan ongkos kami yaitu per dolar per barelnya dampaknya  US$500  biaya  operasional.  Maka,  kenaikkan  US$40  sampai  US$45  akan  berdampak  pada  Rp20  triliun  hingga  Rp23  triliun untuk BPP kami,” katanya belum  lama  ini.  Dalam Rencana Usaha Penyediaan  Tenaga  Listrik  (RUPTL)  PLN  2021—2030,  perusahaan  energi  pelat merah itu telah menetapkan rencana pengembangan pembangkit listrik tenaga diesel konversi dalam kurun waktu 5 tahun. Pembangkit berbasis  bahan  bakar  minyak  itu  akan dipensiunkan secara bertahap. Ketua Umum Masyarakat Energi  Terbarukan  Indonesia  (METI)  Surya Darma mengatakan proyek konversi PLTD menjadi EBT pada tahap  pertama  dengan    kapasitas  terpasang  sekitar  350  megawatt  (MW) tidak menarik bagi pengembang  listrik  bersih.  Surya beralasan harga jual listrik yang  dihasilkan  dari  pembangkit  berbasis  EBT  relatif  tidak  kompetitif  jika  dibandingkan  dengan  pembangkit  listrik  yang  saat  ini  digunakan oleh PLN seperti diesel. Sementara  itu,  proses  pengerjaan  pembangkit  berbasis  EBT  relatif  memakan  waktu  dan  biaya  investasi  yang  besar.  “Dari  sisi  harga  mengacu  pada  Permen  50/2017  pasti  tidak  menarik, karena sekarang kan pakai diesel  dan  energi  yang  lain  itu  kan dapat subsidi, sementara EBT tidak  dapat  subsidi  tidak  akan  masuklah,”  kata  Surya. Surya mengatakan sebagian besar investor masih menanti revisi Peraturan Presiden (Perpres) tentang tarif pembelian tenaga listrik energi baru dan terbarukan (EBT) untuk dapat  menentukan  arah  belanja  terkait dengan peluang percepatan konversi  PLTD  tersebut. Di sisi lain, Surya menuturkan, PLN sudah mengantongi sejumlah nama perusahaan yang bakal ikut mengembangkan program konversi PLTD  untuk  berbasis  EBT.  Hanya  saja, dia enggan memerinci, ihwal perkembangan proses lelang salah satu  proyek  strategis  perusahaan  listrik  pelat  merah  tersebut.  “Kelihatannya  sudah  ada,  PLN  sudah  mendata  nanti  cek  saja  ke  PLN  statusnya  seperti  apa.” 

Sumber: Bisnis Indonesia (13 Juli 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)