Menakar Keunggulan Astra Otoparts di Psar Otomotif Nasional

Kamis, 30 Jun 2022

JAKARTA - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), produsen komponen otomotif terkemuka, membukukan laba bersih sebesar Rp 225,33 miliar pada kuartal I-2022, meningkat 37,47% dibanding periode sama tahun lalu. Kinerja yang unggul ini ditopang kemampuan perseroan untuk beradaptasi di segala kondisi pasar otomotif nasional.

 

Astra Otoparts adalah anak perusahaan dari grup PT Astra International Tbk (ASII) dan dikenal sebagai perusahaan komponen otomotif terbesar dan terkemuka di Indonesia yang memproduksi dan mendistribusikan berbagai suku cadang kendaraan bermotor roda dua (2W) dan roda empat (4W). Untuk mendistribusikan produk langsung ke pelanggan, AUTO menyediakan jaringan perdagangan ritel modern Shop&Drive dan Shop&Bike yang memasarkan produk suku cadang fast moving seperti baterai, pelumas, ban, dan peredam kejut. “Dalam analisa kami, saat ini AUTO memiliki 3 outlet Astra Otoservice, 9 outlet Super Shop&Drive, 365 outlet Shop&Drive dan 23 outlet Shop&Bike,” kata analis MNC Sekuritas Muhammad Rudy Setiawan dan Victoria Venny, dalam publikasinya, baru-baru ini. Pada kuartal I-2022, AUTO membukukan pendapatan sebesar Rp 4,58 triliun, 26,69% dibanding periode sama tahun lalu, dengan segemn manufaktur dan perdagangan masing-masing berkontribusi 53% dan 47% terhadap total pendapatan. Selanjutnya, AUTO membukukan laba operasional sebesar Rp 100,03 miliar, naik 81,72% dari periode sama 2021, membuat margin menjadi 2,18%. Laba bersih mencapai Rp 225,33 miliar, melonjak 37,47%, sehingga membuat marjin laba bersih menjadi 4,92%. “Dalam hal penilaian kelipatan, AUTO saat ini diperdagangkan pada 0,5 kali PBV (trailing), relatif lebih rendah dari rata-rata rekanannya yakni 2,1 kali PBV) dan median 1,0 kali PBV). Selanjutnya, berdasarkan pendapatan, AUTO saat ini diperdagangkan pada 8,4 kali PE (trailing), diskon 40% -50% dari rekan-rekannya,” ungkap Rudy Setiawan dan Victoria Venny. Sementara itu, EV/EBITDA berada di 7,2 kali, sedikit sejalan dengan pasar otomotif di kisaran 7,3 kali. AUTO juga menawarkan hasil dividen sebesar 6,8% pada 2021, relatif lebih tinggi dari rekan-rekannya di level 3,5%. “Secara keseluruhan, kami melihat potensi kenaikan untuk AUTO mengingat penilaian relatif yang tidak terlalu menuntut. AUTO memiliki jalan mulus menuju masa mobil listrik (electric vehicle/EV) pada 2030,” tegas analis. Pemerintah menargetkan produksi BEV mencapai 600 ribu unit untuk 4W atau lebih, dan 2,4 juta unit untuk 2W di 2030. Produksi kendaraan listrik diharapkan dapat mengurangi emisi CO2 sebesar 2,7 juta ton untuk 4W atau lebih dan sebesar 1,1 juta ton untuk 2W. Sejak 2020, Hyundai Motor Company (HMC) telah berkomitmen untuk pasar Indonesia dengan investasi sebesar US$ 1,5 miliar yang bertujuan untuk mengembangkan pabrik baru yang dibagi menjadi dua tahap (fase I 2019-2021 dan fase II 2022-2030). Hyundai telah memproduksi dan merilis mobil listrik IONIQ 5 pada April 2022, mulai dari Rp 700 juta/unit, dan telah terjual 90 unit pada periode tersebut.

Disusul pada Juni 2022, Wuling melakukan pra-peluncuran pengembangan kendaraan listrik (EV) dari Wuling untuk pasar Indonesia. Nantinya, Wuling EV akan diproduksi di fasilitas pabrik Wuling yang berlokasi di Cikarang, Jawa Barat, untuk fokus memenuhi permintaan domestik. Sejalan dengan perkembangan EV, Astra Otoparts memiliki peran penting sebagai penyedia komponen otomotif untuk memanfaatkan peluang tersebut di tengah industri EV yang menjadi fokus utama sejak 2020, dan ditargetkan menjadi industri besar di Indonesia pada 2030. AUTO telah memasukkan produk pengisian EV dan diketahui telah terdaftar dalam Berita Resmi Desain Industri, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dalam dokumen tersebut, produk tersebut diserahkan oleh Development Division (EDC) PT Astra Otoparts Tbk. “Rekomendasi BELI untuk AUTO dengan target harga Rp 1.700. Kami memulai cakupan pada AUTO dengan panggilan Buy dan potensi upside 43%, yang menyiratkan 0,47 kali PBV dan 3,89 kali EV/EBITDA selama 2022. AUTO saat ini diperdagangkan mendekati -1STD PBV dari rata-rata historis 3 tahun,” papar analis. Tim riset MNC Sekuritas berharap, AUTO akan mendapatkan momentum yang baik tahun ini sejalan dengan rencananya untuk memperluas stasiun pengisian EV di 2022- 2023, diikuti oleh minat publik di sektor otomotif selama booming komoditas. Risiko dalam rekomendasi ini adalah penjualan 4W dan 2W yang melambat, tingkat suku bunga yang lebih tinggi, yang dapat memicu penurunan penjualan kendaraan serta biaya bahan baku yang lebih tinggi (karena kekurangan chip dan harga logam dasar yang lebih tinggi)

Tahun ini, Astra Otoparts akan menerapkan empat strategi bisnis guna menggenjot penjualan, mulai dari peningkatan operational excellence, hingga digitalisasi bisnis sebagai persiapan menuju industri 4.0. Direktur Astra Otoparts Wanny Wijaya menjelaskan, strategi yang dimaksud itu tergabung dalam empat fokus strategi jangka panjang dari perseroan selama 2022, yaitu meningkatkan kekuatan dan posisi perseroan seperti digitalisasi untuk lini bisnis perdagangan dan persiapan menuju Industri 4.0 untuk lini bisnis manufaktur. Kedua, yakni meningkatkan level operational excellence dan mulai mengadaptasi inisiatif ESG yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. “Ketiga, kami juga akan mempercepat pengembangan product based dan meningkatkan engineering capability untuk mendukung upaya bisnis diversifikasi, serta penguatan organisasi dan SDM perseroan,” jelas dia kepada Investor Daily, baru-baru ini. Konsistensi dari strategi tersebut tercermin dari raihan kinerja di kuartal pertama 2022. AUTO berhasil membukukan pertumbuhan penjualan hingga 26,68% menjadi Rp 4,58 triliun dari periode sama tahun lalu Rp 3,61 triliun. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, raihan tersebut berasal dari penjualan lokal yang bertumbuh 28,3% menjadi Rp 2,72 triliun dari sebelumnya Rp 2,12 triliun. Di susul oleh kontribusi penjualan ekspor AUTO yang juga naik 2,55% menjadi Rp 397,81 miliar. Saat ini, AUTO melakukan penjualan ekspor ke 40 negara yang tersebar di Asia, Timur Tengah, Amerika dan juga Eropa. Selain kendaraan listrik, perseroan juga melakukan beberapa diversifikasi bisnis lainya, di antaranya adalah produk-produk kesehatan seperti masker kesehatan, air purifier, face shield, corona finger, UV sterilizer, smart door acces, air purifier, dan juga helm sepeda. “Salah satu produk terbaru kami, yakni helm sepeda dipilih sejalan dengan meningkatnya kesadaran masyarakat atas kesehatan dan lingkungan dengan menggunakan sepeda sebagai kendaraan ramah lingkungan,” jelas dia.

Sumber: Investor Daily (30 Juni 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)