Tren Qris Meningkat, Masyarakat Antusias dengan Inovasi BNI

Rabu, 15 Jun 2022

JAKARTA – Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) menilai momentum pelonggaran mobilitas dan konsumsi masyarakat menjadi berkah bagi seluruh channel transaksi pembayaran nasional. Masyarakat mulai gemar melakukan transaksi secara nontunai menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), seperti yang terlihat dari gelaran BNI Java Jazz Festival 2022 yang mencatatkan volume transaksi menggunakan QRIS melesat. Selama periode BNI Java Jazz Festival 2022, tercatat pembayaran lewat QRIS meningkat 417,6% dengan volume transaksi mencapai Rp 5,7 miliar atau tumbuh 21,9% dari transaksi BNI Java Jazz 2020. Ketua Komite 2 ASPI Abraham Josef Adriaansz bahkan mengakui, peningkatan volume transaksi QRIS terjadi selain karena rasa nyaman dari nasabah, sumber dananya bisa multi-instrument, mulai dari uang elektronik server-based, debit, kartu kredit dan lain-lain. “Sehingga volume setelah pandemi naik tajam. Pengembangan standar pembayaran digital ke depan tidak statis dan akan terus semakin beragam dengan security yang memadai,” jelas dia dalam keterangannya, Selasa (14/6). Dia pun menyoroti naiknya volume transaksi QRIS BNI. Menurut Abraham, hal tersebut terjadi seiring dengan upaya BNI yang melakukan penyeragaman inovasi untuk mendukung standar penggunaan QRIS. Hal tersebut pun mendapat sambutan positif serta apresiasi dari masyarakat. “Tentu BNI sudah memanfaatkan standar QRIS dan keragaman sumber dana dengan inovasi BNI, sehingga sambutan masyarakat sangat antusias,” terang dia. Sementara itu, Ketua ASPI Santoso Liem mengakui peningkatan penggunaan QRIS terjadi karena penggunaannya sangat mudah dan didukung dengan telepon genggam (handphone). Terlebih penetrasi telepon genggam di Indonesia sangat besar, sehingga dia memperkirakan transaksi QRIS akan terus meningkat. Bahkan, ke depan bukan tidak mungkin QRIS bisa digunakan untuk transfer, hingga tarik tunai.

“Dengan menggunakan handphone sebagai issuance, ini tentu lebih memudahkan daripada kartu (kartu kredit atau debit). QRIS akan terus meningkat. Kami percaya QRIS akan terus berkembang, bahkan tidak hanya statis juga dinamis. QRIS ini bukan hanya untuk pembayaran, tapi juga nanti bisa untuk transfer, tarik tunai. Penggunaannya juga semakin masif di masa mendatang,” urai Santoso. Sebelumnya, Corporate Secretary BNI Mucharom menyatakan peningkatan transaksi digital selama perhelatan musik jazz terjadi pada semua produk. Menurut dia, transaksi uang elektronik BNI Tapcash naik 12,9%. Sementara untuk kartu debit mengalami kenaikan transaksi 53%, dan kartu kredit naik 53,4%. “Kami puas dengan telah selesainya BNI Java Jazz 2022. Kami melihat adaptasi transaksi digital masyarakat terus terjadi dan semakin matang. Raihan kinerja transaksi ini juga menjadi modal BNI untuk mencatatkan kinerja lebih baik pada kuartal kedua tahun ini,” ungkap dia. Mucharom melanjutkan, pada gelaran konser jazz terbesar di Indonesia itu, BNI tak hanya sekadar menyiapkan channel-channel digital, tetapi juga memperkuat sistem bank end teknologi informasinya. Hal ini dinilainya turut mendorong gelembung transaksi pada gelaran acara sehingga dapat berjalan dengan smooth. Di luar itu, ekosistem pembayaran pada acara konser didorong untuk menggunakan transaksi digital yang disertai dengan berbagai promo dan program atensi menarik. “Dengan kombinasi sistem operasional serta program atensi yang tepat itu membuat BNI sebagai salah satu pioneer digital banking mampu menjawab semua kebutuhan transaksi dengan sangat smooth,” pungkas Mucharom.

Sumber: Investor Daily (15 Januari 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)