AS Siapkan Strategi untuk Kurangi Beban Inflasi

Kamis, 02 Jun 2022

WASHINGTON – Menteri Keuangan (Menkeu) Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menekankan bahwa Gedung Putih memiliki beberapa strategi yang siap digunakan untuk mengurangi beban inflasi, yang mana diakuinya terlalu tinggi bagi rakyat Amerika.

Dalam wawancara, Selasa (31/5) dengan CNBC, Yellen mencantumkan upaya-upaya yang ditujukan untuk biaya obat resep, defisit anggaran dan produksi minyak supaya dapat menurunkan harga yang telah mendekati laju tercepat, sejak hari-hari awal pemerintahan Reagan. Pernyataan itu muncul di hari yang sama ketika Presiden Joe Biden bertemu dengan Yellen dan Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell, menyusul langkah-langkah bank sentral AS yang mulai memerangi inflasi dengan menaikan suku bunga. “Presiden menekankan niatnya untuk melakukan segala yang dia bisa guna menurunkan biaya yang dihadapi rakyat Amerika sehubungan barang-barang penting dalam anggaran mereka,” ujar Yellen menggambarkan situasi pertemuan itu. Dia mencatat bahwa obat-obat resep, untuk tagihan listrik – hal-hal di mana presiden bertindak sendiri atau bekerja dengan Kongres dapat membuat perbedaan – juga dukungannya untuk pengurangan defisit. Dalam pernyataan sebelum pertemuan dan artikel opini di surat kabar Wall Street Journal, Biden menekankan peran The Fed untuk menurunkan harga-harga. Ada bagian artikel yang ditayangkan Wall Street Journal, secara khusus mengatakan, “Pertama, The Federal Reserve memiliki tanggung jawab utama untuk mengendalikan inflasi.” Yellen – yang merupakan pendahulu Powell sebagai gubernur bank sentral – juga mencatat tanggung jawab itu. “The Fed memiliki mandat ganda, dan itu adalah pekerjaan maksimum dan stabilitas harga. Saya pikir begitulah yang diungkapkan dalam undang -undang. Namun lapangan kerja kami penuh. Kami memiliki pasar tenaga kerja yang sangat kuat. Itu telah tercapai, tetapi inflasi terlalu tinggi, dan itu benar-benar menjadi beban besar bagi rumah tangga Amerika. Jadi mempertahankan lapangan pekerjaan penuh sambil menurunkan inflasi, itulah prioritas presiden dan saya percaya itu konsisten dengan bagaimana Fed melihat programnya,” katanya dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di “Squawk Box” CNBC. Di sisi bank sentral AS, The Fed telah menyetujui dua kali kenaikan suku bunga tahun ini dengan total 75 basis poin. Para pejabat sudah mengindikasikan kemungkinan kenaikan tambahan sebesar 50 basis poin selama beberapa pertemuan berikutnya, setelah itu The Fed dapat mengevaluasi dampak dari pengetatan kebijakan moneter.

Baik Powell dan Yellen telah menghabiskan sebagian besar 2021 dengan mengatakan bahwa kenaikan inflasi ini bersifat sementara, dan inflasi kemungkinan akan mereda di saat faktor-faktor khusus pandemi, seperti masalah rantai pasokan dan permintaan barang yang terlalu besar daripada layanan kembali normal. Menanggapi hal itu, Yellen telah mengakui kesalahannya dalam wawancara terpisah pada Selasa. “Saya pikir saya salah tentang jalur yang akan diambil inflasi. Ada kejutan besar dan tak terduga yang telah mendorong harga energi dan pangan, dan kemandekan pasokan yang sangat memengaruhi perekonomian kita yang saya, pada saat itu, tidak sepenuhnya mengerti,” demikian penjelasannya kepada Wolf Blitzer dari CNN. Dalam wawancara dengan CNBC, Yellen mengungkapkan bahwa paket belanja bisa sangat bermanfaat dalam mengurangi biaya obat resep dan akan membuat perbedaan bagi setiap keluarga yang memiliki biaya obat sebagai bagian dari anggaran rumah tangganya. Selain itu, Yellen menambahkan dapat membuat perbedaan dengan sangat cepat karena sebagian besar rencana pemerintah kemungkinan akan memakan waktu lebih lama untuk menyaring ekonomi. Biden sendiri kerap menuding serangan Rusia di Ukraina sebagai penyebab harga bahan bakar minyak (BBM)/bensin tinggi. Tetapi harga energi sudah naik tajam lebih tinggi sebelum perang. Pemerintah juga mengatakan perusahaan-perusahaan energi menunda kontrak sewa ribuan minyak yang dapat memungkinkan produksi lebih besar, meskipun sewa tersebut kemungkinan bakal memakan waktu bertahun-tahun untuk berkembang.

Sumber: Investor Daily (2 Juni 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)