JAKARTA – PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran) telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 1,1 triliun, atau tumbuh 41% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) hingga pertengahan Mei 2022. Nilai penyaluran itu turut didukung sebanyak 175 ribu pemberi pinjaman perorangan (retail lender). CEO dan Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan menjelaskan, pertumbuhan penyaluran pinjaman tahun berjalan, seiring dengan total kumulatif non performing financing (NPF) yang tetap terjaga rendah di angka 0,06%. Pinjaman yang disalurkan secara kumulatif mencapai Rp 4,5 triliun. Total penyaluran pinjaman Akseleran saat ini tidak terlepas dari dukungan para lender. Jika dirinci, ada sebanyak 175 ribu retail lender dan 12 institusional lender yang berasal dari perbankan, termasuk bank perkreditan rakyat (BPR) dan lembaga jasa keuangan (LJK) lainnya. “Yang menarik sejak resmi diumumkannya pandemi Covid-19 per Maret 2020 hingga pertengahan Mei 2022, sebanyak 77% lender Akseleran melakukan pengembangan dana dari aplikasi dan ini menunjukkan kemudahan akses keuangan yang kami berikan terus diminati meski di rumah saja,” jelas Ivan dalam keterangan pers, akhir pekan lalu. Sejak diluncurkan pada September 2018, Ivan menjelaskan, hingga kini pengguna Android yang juga para pengguna fintech p2p lending Akseleran telah menembus 142 ribu, dan tersebar dari Aceh hingga Papua. Jumlah tu mendorong kontribusi penggunaan layanan Akseleran lewat aplikasi mencapai 81% dan selebihnya melalui desktop sebesar 19%.
Menurut dia, layanan fintech p2p lending dapat dimanfaatkan masyarakat sebagai sarana pengembangan dana dengan menjadi lender sekaligus mendukung keberlangsungan UMKM di Indonesia. Melalui Akseleran, pengembangan dana dapat dilakukan mulai Rp 100 ribu. Selain itu, risiko gagal bayar dapat diantisipasi dengan proteksi asuransi kredit sebesar 99% untuk seluruh pinjaman yang akan disalurkan. “Ditambah lagi dengan adanya fitur terfavorit di aplikasi Akseleran yaitu Referral Program yang akan memberikan tambahan pendapatan kepada para lender, di mana si pemberi kode (referrer) berhak mendapatkan bonus referral 0,5% dari total pemberian pinjaman referre selama 6 bulan sejak referre mendaftar. Sehingga akan terus meningkatkan penyaluran pinjaman usaha Akseleran untuk mendukung pertumbuhan UMKM di seluruh Indonesia,” tambah Ivan. Di sisi lain, Ivan mengungkapkan, pihaknya berupaya memperluas penyaluran pinjaman usaha ke wilayah luar Pulau Jawa. Wilayah itu kini turut mendorong rata-rata penyaluran pinjaman Akseleran yang berada pada kisaran Rp 230 miliar hingga Rp 250 miliar per bulan. “Sejauh ini, lima wilayah di Indonesia yang telah memperoleh pinjaman usaha Akseleran paling besar ada di DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, dan Kalimantan Timur dan disusul wilayah lainnya yang berada di luar Pulau Jawa, antara lain di Riau, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Sumatra Utara,” beber dia. Ivan menambahkan, pinjaman tersebut disalurkan kepada sejumlah sektor usaha. Terbesar, pinjaman diberikan untuk sektor engineering/ construction. Disusul cukup merata di sektor lain seperti coal and related energy, oil and gas, equipment, dan business and consumer services. Pada tahun ini Akseleran menargetkan penyaluran pinjaman mencapai Rp 4 triliun. Nilai itu tumbuh lebih dari dua kali lipat dari target tahun lalu yang sebesar Rp 1,9 triliun, dengan rata-rata penyaluran sekitar Rp 200 miliar per bulan
Sumber: Investor Daily (30 Mei 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |