Prospek Kuat Digital Mediatama di Bisnis Teknologi

Rabu, 25 May 2022

JAKARTA – PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) saat ini digadang-gadang menjadi ‘kuda hitam’ teknologi. Dengan potensi pasar yang besar, perusahaan telah mencatat pertumbuhan top line yang sangat kuat hanya dalam periode 4 tahun, dengan tingkat pertumbuhan per tahun (compound annual growth rate/CAGR) lebih dari 100%.

 

DMMX adalah perusahaan pemasaran endto-end yang ditopang kehadiran kuat di bisnis ritel serta usaha kecil dan menengah sebagai tulang punggung perekonomian nasional. Didukung oleh salah satu investor paling dihormati di Indonesia dan pendiri yang berpengalaman lama, DMMX telah memungkinkan rantai bisnis ritel dan UKM dalam akselerasi bisnis melalui penyediaan simbiosis mutualistik di dalam model bisnis perseroan. “Kami menerapkan pendekatan valuasi harga-untuk-penjualan untuk perusahaan, mencapai 22% upside dengan target harga Rp 2.100 per saham. Rekomendasi kuat untuk beli,” kata analis BRI Danareksa Sekuritas Muhammad Naufal Yunas dan Niko Margaronis dalam riset yang dipublikasikan baru-baru ini. Digital Mediatama terbukti memiliki rekam jejak pertumbuhan yang tinggi. DMMX telah membuktikan pertumbuhan pendapatan yang kuat selama empat tahun terakhir, dengan CAGR 117%. Pertumbuhan top-line sebagian besar didorong oleh segmen pemasaran perdagangan serta dari infrastruktur sebagai layanan (IAS). Pendapatan segmen pemasaran perdagangan, yang menyumbang 86% dari total pendapatan, tumbuh 143,2% menjadi Rp 993,9 miliar sepanjang 2021, didukung oleh peningkatan 40,2% dalam jumlah anggota outlet SRC Pojok Bayar menjadi 117.643 pada akhir Desember 2021. “Segmen IAS DMMX juga memberikan pertumbuhan top-line yang kuat sebesar 241,5% menjadi Rp 36 miliar pada 2021, dengan total situs IAS naik 82,8% pada tahun lalu yang sebagian besar didukung dari Alfamart dan KFC,” ujar Naufal dan Niko. BRI Danareksa dalam risetnya mengungkapkan, prospek DMMX terlihat dengan kehadiran yang kuat di ritel dan UKM. DMMX telah membuktikan kehadirannya yang kuat di usaha kecil dan menengah ritel (UMKM/UKM) dengan membangun aplikasi untuk SRC (Sampoerna Retail Community) dan Kios Warga. DMMX menawarkan program pemasaran perdagangan business to business (B2B) lengkap, yang mencakup periklanan, promosi pemasaran, perdagangan pasar, dan aktivasi penjualan.

Selain itu, DMMX juga menjalin kemitraan dengan investornya, SiCepat, dalam mengakselerasi bisnis logistik. DMMX menyediakan platform logistik dan bermacam-macam fisik. Dengan penetrasi yang kuat dalam ekosistem UMKM Indonesia, DMMX telah berhasil mendapatkan berbagai aliran pendapatan dari segmen tersebut. Pertama, keuntungan perdagangan dari berbagai produk digital, kedua margin dari keragaman produk fisik, serta ketiga bagi hasil dari bisnis drop-point dan keempat usaha signage di gerai UKM (warung). Naufal dan Niko sepakat, DMMX telah menaruh investasi yang menjanjikan untuk kemitraan media dan game. Pada Februari 2021, DMMX mengumumkan kemitraan dengan RANS Entertainment (RANS) untuk membangun platform pemasaran media sosial digital melalui skema perusahaan patungan (JV). Kemudian, pada November 2021, salah satu investee DMMX, Bumi Langit entertainment, melakukan kerja sama dengan PUBG Mobile dalam model bisnis gamification, yaitu menggabungkan karakter Gundala yang digagas oleh Bumi Langit ke dalam framework gaming PUBG Mobile. Gaming menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan yang kuat, dengan potensi pasar lebih dari Rp 25 triliun pada 2020/2021. “DMMX juga memiliki 12,5% saham di salah satu podcast yang paling banyak ditonton di Indonesia, “Close the Door”,” kata analis. Pada akhirnya, Naufal dan Niko merekomendasikan beli DMMX dengan target harga Rp 2.100 per saham. Pertumbuhan top line yang terbukti tinggi, melalui pendekatan harga-untuk-penjualan (P/S), dengan asumsi P/S dalam 2,5 tahun ke depan, diperkirakan meningkat 4 kali lipat. “Dengan asumsi pertumbuhan 126% pada topline di tahun 2022, kami mencapai nilai wajar Rp 2.100 per saham, menjanjikan kenaikan 22% dari harga saat ini,” jelas analis.

Belum lama ini, Digital Mediatama Maxima telah mendirikan anak usaha baru yakni PT Meta Pravia Digital. Pendirian anak usaha ini bertujuan untuk mendorong kinerja perseroan. Berdasarkan keterangan resmi belum lama ini, perseroan mengantongi kepemilikian saham sebesar 20% atau setara 8 ribu saham di Meta Pravia Digital dengan nilai Rp 8 miliar. “Aksi bisnis ini akan menunjang kegiatan usaha utama perseroan,” jelas Direktur Utama Digital Mediatama Maxima Budiasto Kusuma. Pendirian anak usaha tersebut tidak memiliki dampak material terhadap kegiatan operasional, kondisi keuangan dan kelangsungan usaha perseroan. Adapun pendirian anak usaha telah dilakukan pada 31 Januari 2022. Perseroan juga telah mendirikan anak usaha baru yakni PT DMMX Sentral Imaji, dengan kepemilikan saham sebesar 99% atau 9.999 saham senilai Rp 999,9 juta. Pendirian anak usaha tersebut telah dilakukan pada tanggal 28 Januari 2022. Dengan demikian, hingga penutupan Januari kemarin, perseroan telah mengeluarkan dana sebesar RP 8,99 miliar untuk membangun kedua anak usaha tersebut. Tahun ini, DMMX telah menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga Rp 200 miliar. Dana ini rencana digunakan untuk membiayai sejumlah inisiatif bisnis perseroan. Budiasto menyampaikan, perseroan fokus meningkatkan pasar dan juga peluang pendapatan dengan menciptakan dan memberikan engagement tool yang akan digunakan oleh para pelanggan ritel dan konsumsi. Mulai dari content, gaming platform, influencer, dan juga comic marketplace. Content platform, melalui Bumi Langit Digital Mediatama yang memegang 1.400 hak publikasi karakter pahlawan asli dari Indonesia untuk di utilisasi dalam sebuah ekosistem penjualan komik dan juga aksesorisnya. Hal ini, kata Budiasto didasari dari tingginya jumlah pembaca komik di Indonesia yang mencapai nomor 3 di dunia atau setara dengan 24 juta dan menduduki peringkat pertama di dunia versi webtoon milik aplikasi Naver Line. “Konsumen Indonesia itu willing to pay dari sisi mobile apps. Ini yang akan menjadi jalur kami dari sisi pemegang Intellectual Property (IP) untuk mengembangkan ekosistem konten mulai dari film, games, music, commerce, dan lain-lain,” jelas Budiasto. Inisiasi lainnya, tambah dia, yakni bekerja sama dengan RANS Entertainment dalam mempromosikan lebih dari 300 ribu influencer yang diambil dari database melalui platform milik perseroan. Perseroan juga berencana melakukan layanan tambahan (additional services) pada para pelanggan lewat kerja sama Joint Venture (JV) dengan perusahaan asal Hongkong pemegang teknologi Artificial Intelligence (AI) khusus untuk ritel. Meski, perseroan belum menyebutkan rincian nama perusahaan terkait. Pada kerja sama ini, perusahaan Hongkong tersebut akan menyediakan perangkat lunak yang dapat mendeteksi gender, umur, preferensi berbelanja yang akan masuk database perseroan. “Arah bisnis ini, yakni targeted activation untuk trade marketing,” kata dia.

Sumber: Investor Daily (25 Mei 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)