Pergerakan saham Cisarua Mountain Dairy telah memberikan return positif sepanjang periode tahun berjalan 2022. Seberapa manis prospek saham CMRY ke depan?
Emiten produk susu, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY), perlahan tapi pasti, mulai mencuri perhatian pasar lewat sejumlah strategi. Saat pandemi Covid-19 melanda, CMRY dengan berani merilis produk Cimory Yogurt Squeeze yang kemudian laku keras di pasaran. Produk yoghurt kemasan pouchukuran 120 gram yang mudah dibawa tersebut menyumbang penjualan CMRY hingga 12,9%. Tidak hanya itu, emiten yang juga dikenal lewat merek sosis Kanzler ini juga menciptakan sederet inovasi produk susu aneka rasa. Sebut saja susu Cimory rasa pisang, kopi, matcha, choco malt, sea salt, hingga kacang mete. Inovasi produk yang dilakukan perusahaan milik taipan Bambang Sutantio itu memang adaptif dengan selera dan kebutuhan masyarakat. Tim Analis Bahana Sekuritas dalam risetnya memaparkan, kehadiran produk Cimory dengan strategi pemasaran secara digital dan saluran distribusi yang khas memungkinkan perseroan beradaptasi dengan perubahan. “Cimory Squeeze menjadi produk viral di platform media sosial pada 2020 karena kemasannya yang segar dan rasa yang dapat diterima secara luas,” papar tim Bahana sebagaimana dikutip, Kamis (12/5). Selama periode 2018—2020, pendapatan CAGR Cimory meningkat 31% dibandingkan dengan kompetitornya yang rata-rata hanya bertumbuh sebesar 7%. Cimory dinilai memiliki strategi pemasaran, distribusi, hingga inovasi produk yang solid sehingga mempercepat pertumbuhan kinerja. Sebagai informasi, Cimory memaksimalkan strategi pemasaran digital dengan bantuan influencer media sosial, salah satunya menampilkan video promosi Cimory Squeeze di Youtube yang telah ditonton 74 juta kali.
Tidak hanya beriklan di Youtube, Cimory juga seolah membaca peluang yang cukup lapang untuk mempromosikan konten produk sosis Kanzler di media sosial TikTok, yang ditonton lebih dari 1,4 juta kali. Strategi ini cenderung inovatif dan visioner, mengingat kompetitor Cimory belum merambah Tiktok. Analis menilai para pesaing Cimory masih cenderung lebih condong bermain di ranah iklan tradisional. Cimory juga menerapkan strategi distribusi ke wilayah pedesaan melalui program Miss Cimory yang melibatkan lebih dari 2.700 perempuan yang menawarkan produk dari pintu ke pintu, menyaingi strategi kompetitornya, Yakult. Setiap agen Miss Cimory melayani setidaknya 73 rumah per minggu, dengan komisi sesuai volume produk yang dijual, berkisar antara 5%—20%. Bonus tambahan 10% akan diberikan apabila mencapai target bulanan. Program Miss Cimory yang menyumbang 12% pendapatan perseroan dinilai cukup tepat sasaran, mengingat adanya kesenjangan konsumsi susu di wilayah pedesaan dengan perkotaan. Dengan adanya Miss Cimory, perseroan dapat langsung menawarkan produk ke konsumen, serta memelajari preferensi konsumen dan tren pasar yang senantiasa berubah. Tim Analis Bahana memproyeksi pertumbuhan topline Cimory akan meningkat. Hal ini didukung kampanye pemasaran yang ditargetkan, saluran distribusi langsung ke konsumen, dan konsistensi inovasi produk. Cimory telah mempersiapkan ancang-ancang untuk meluncurkan lebih banyak alternatif produk susu lainnya, seperti yoghurt stik dan puding susu dalam waktu tiga tahun kedepan untuk memberikan pilihan yang lebih luas kepada konsumen. “Kami percaya bahwa segmen produk susu harus tetap menjadi pendorong pertumbuhan perusahaan ke depan, karena inovasi produk dan iklan digital yang melimpah akan membantu mendukung pangsa pasarnya,” imbuh Tim Analis Bahana.
Inovasi produk yang tepat sasaran dengan memanfaatkan momentum yang pas menjadi penambah gizi kinerja Cimory. Mengutip laporan keuangan Cimory, perseroan membukukan penjualan pada kuartal I/2022 sebesar Rp1,46 triliun, meningkat 106,28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp712,59 miliar. Pendapatan dari modern trade (MT) menyumbang 53,9% keseluruhan penjualan Cimory, sedangkan general trade (GT) distribution partners dan sales force headcount berkontribusi 31,5%. Sementara itu, laba bersih kuartal I/2022 mencapai Rp270 miliar melonjak 88,8% yoy. Cimory tidak hanya gencar berinovasi dengan produk susu dan yoghurt tetapi juga produk konsumen seperti makanan olahan siap makan sosis Kanzler. Kanzler sempat diluncurkan dalam beberapa varian, seperti Kanzler ‘Singles’ yang langsung mencuri perhatian konsumen pada 2019. Penjualan Cimory selama periode Januari 2022—Maret 2022 didominasi oleh segmen produk olahan susu dan yogurt sebesar 99,44% dengan penjualan bersih senilai total Rp1,46 triliun. Penjualan produk olahan susu meningkat 108,04% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp702,66 miliar. Adapun, penjualan pada segmen makanan konsumsi mengalami penurunan dari Rp9,93 miliar pada kuartal I/2021 menjadi Rp8,16 miliar pada kuartal I/2022.
Tim Analis Bahana merekomendasikan saham CMRY untuk hold terlebih dahulu dengan target Rp3.800 dalam 12 bulan. Ada beberapa risiko yang harus diperhatikan investor di antaranya persaingan yang cukup ketat di industri produk susu dan makanan olahan serupa. Selanjutnya, utilisasi pabrik yang bisa jadi lebih tinggi atau lebih rendah dari perkiraan. “Kemudian, harga bahan baku yang lebih rendah atau lebih tinggi dari perkiraan. ”Sementara itu, Tim Analis Henan Putihrai Financials dalam riset terbaru merekomendasikan beli saham CMRY dengan target harga Rp4.800. Menurutnya, ada sekitar 20% potensi pengembalian dari harga Rp4.000 yang berlaku saat ini. Henan Putihrai memproyeksikan Cimory dapat meningkatkan penjualan seiring dengan ekspansi kapasitas produksi dan kenaikan harga produk yang dinilai akan mengimbangi biaya bahan baku yang lebih tinggi. “Kami berpendapat bahwa Cimory layak mendapatkan valuasi premium dibandingkan dengan kompetitornya,” jelas Tim Analis Henan Putihrai. Valusi premium tersebut sejalan dengan nilai return on equity (ROE) Cimory lebih tinggi 18,5% pada tahun ini jika dibandingkan dengan median IDX non-cyclical yang hanya di kisaran 11,5%. Berdasarkan data Bloomberg Jumat (13/5), harga saham CMRY parkir di level Rp4.030. Posisi itu menandakan penguatan harga saham 18,53% year-to-date (ytd).
Sumber: Bisnis Indonesia (17 Mei 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |