LPPF Kembali Borong Saham

Selasa, 10 May 2022

Bisnis, JAKARTA — Emiten peritel  PT  Matahari  Department  Store  Tbk.  berencana  melanjutkan  aksi  pembelian  kembali  saham  perusahaan  atau buyback pada tahun ini senilai  Rp500  miliar.  Dalam  keterangan  resminya, Senin (9/5), manajemen Matahari  Department  Store  menyampaikan  pembelian  kembali  saham  dilakukan  setelah menyampaikan pengumuman kepada publik hingga 3  Juni  2022.  Emiten  dengan  kode  saham  LPPF  ini  menyiapkan  dana maksimal Rp500 miliar untuk  buyback.  LPPF  akan  membeli  kembali  saham  sebanyak-banyaknya  10%  dari  modal  disetor  dan  ditempatkan  atau  maksimal  262,61  juta  saham.  Perseroan  pun  membatasi  harga  maksimal  buyback  senilai  Rp7.950  per  saham. Sebelumnya,  LPPF  melakukan buyback  saham  pada  periode 4 Februari—28 April 2022  sebanyak  2,48%  dari  modal  disetor  dan  ditempatkan perseroan atau sebanyak 65,07  juta  saham.  Biaya  yang  dikeluarkan  untuk  pelaksanaan  buyback periode  ini  adalah  Rp327,37  miliar,  termasuk  termasuk  biaya perantara dan biaya lainnya terkait dengan buyback.

Manajemen mengharapkan buyback  tahap  II  ini  tidak  akan  memengaruhi  kegiatan  usaha dan operasional karena LPPF  telah  memiliki  modal  kerja yang cukup untuk menjalankan  kegiatan  usaha. “Manajemen berkeyakinan bahwa  nilai  pasar  Perseroan  saat ini berada di bawah yang seharusnya, dan mengharapkan buyback  saham  akan  meningkatkan  nilai  pasar  perseroan,” tulis manajemen. Adapun, rugi bersih per saham  LPPF  per  31  Desember  2021  tercatat  senilai  Rp351  per  saham,  sedangkan  laba  (rugi) bersih per saham apabila pembelian  kembali  saham  2022  dilaksanakan  dengan  asumsi  jumlah  pembelian  kembali  saham  dilakukan  dalam  jumlah  maksimum  adalah  sebesar  Rp431. Di  lantai  bursa,  saham  LPPF melemah 6,9% menjadi Rp5.400 pada penutupan perdagangan  Senin  (9/5).  Sejak  awal tahun, harga saham LPPF naik  30,12%  dengan  turun  0,48%  dengan  kapitalisasi  pasar  Rp14,18  triliun. Konsensus  analis  Bloomberg memproyeksi perusahaan mengumpulkan  laba  bersih  yang telah disesuaikan sebesar Rp1,24  triliun  pada  2022  dan  naik  menjadi  Rp1,42  triliun  pada 2023 serta Rp1,58 triliun pada  2024.

Sumber: Bisnis Indonesia (10 Mei 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)