Operator Seluler Kaji SIM Digital

Kamis, 21 Apr 2022

Bisnis, JAKARTA — Sejumlah operator telekomunikasi tengah mempertimbangkan penerapan teknologi SIM digital atau embedded SIM yang memungkinkan pelanggan mengaktifkan paket tanpa menggunakan nano SIM.

Group  Head  Corporate  Communications  PT  XL  Axiata  Tbk.  (XL  Axiata)  Tri  Wahyuningsih  mengatakan  dari  sisi jaringan, XL Axiata telah siap menjalankan teknologi embedded SIM  (eSIM).  Menurutnya,  manajemen  terus  berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru guna menghadirkan layanan berkualitas tinggi  kepada  pelanggan.  “Secara jaringan, XL Axiata telah siap  untuk  implementasi  eSIM.  Bahkan, secara internal sejumlah karyawan XL telah menggunakan eSIM  XL  Axiata,”  katanya,  Rabu  (20/4). Wahyuningsih  yang  akan  akrab  disapa  Ayu  menuturkan  XL  Axiata  melihat  potensi  perkembangan  eSIM  yang  besar  pada  masa  mendatang.  Hal  itu  merujuk  dengan  perkembangan kebutuhan pengguna serta ketersediaan peranti sehingga ekosistem eSIM akan berkembang lebih pesat lagi. Namun Ayu menegaskan  sebelum  layanan  eSIM  diluncurkan, XL Axiata harus memastikan pengalaman konsumen tetap terjaga dengan baik. Menurutya,  perseroan  ingin  pelanggan  dapat mengaktifkan eSIM dengan mudah  dan  tanpa  kendala.  “Maka  dari  itu,  XL  Axiata  masih  melakukan  pengkajian  atas  penerapan  teknologi  eSIM  dan  memastikan  kesiapan  ekosistem  industri untuk mengadopsi teknologi  terbaru  ini,”  kata  Ayu.

Dengan menggunakan teknologi  eSIM,  dia  menambahkan  ada  beberapa  keunggulan  yang  bisa  didapatkan  di  antaranya  slot  fisik  kartu  SIM  bisa  dihilangkan,  sehingga  dimensi  perangkat  bisa  lebih  kecil. Bukan  itu  saja,  teknologi  itu  memudahkan  pengguna  untuk  lebih  cepat  menikmati  layanan  seluler karena proses pemasangan dan pendaftaran kartu SIM dapat dipangkas dengan hanya membutuhkan kode respons cepat (quick response/QR dan dapat diaktifkan secara  daring.  “Selain  menjadi  lebih  mudah  dan fleksibel, keuntungan lainnya dengan  kehadiran  eSIM  adalah  penghematan  dari  segi  biaya  distribusi. ”Dia menilai penggunaan teknologi eSIM akan mengurangi biaya produksi  kartu  SIM  fisik  beserta distribusinya. Dalam kesempatan berbeda, PT Telekomunikasi  Selular  (Telkomsel) terus melakukan pembaruan teknologi,  tak  terkecuali  terkait  penerapan    teknologi  eSIM. Wakil  Presiden  Strategi  Teknologi  Telkomsel,  Indra  Mardiatna  mengatakan manajemen masih melakukan kajian atas implementasi teknologi  eSIM,  terutama  dalam  memastikan  kesiapan  ekosistem  industri  untuk  mengadopsi  perkembangan teknologi terbaru itu. “Tidak  hanya  terus  menggelar  jaringan broadband berkualitas hingga  pelosok  Tanah  Air,  kami  juga  selalu  update teknologi  terbaru di dunia telekomunikasi, tak terkecuali  penerapan  teknologi  eSIM,”  katanya.

Indra  menyebutkan  terdapat  beberapa  kelebihan  dari  penerapan layanan eSIM, salah satunya adalah  pada  dimensi  perangkat  yang menjadi lebih kecil lantaran kartu  cip  yang  menyatu  dengan  perangkat. Teknologi  itu,  katanya,  sangat  cocok  digunakan  untuk  wearable seperti smart  watches,  smart  glasses  dan  perangkat  internet  segala (internet of things/IoT untuk  keperluan  segmen  korporasi  dan  industri. “Dengan begitu, dalam perkembangan  eSIM  di  Indonesia,  Telkomsel juga akan menaati regulasi atau  kebijakan  yang  dikeluarkan  oleh pemerintah nantinya,” imbuh Indra. Teknologi eSIM adalah teknologi kartu  SIM  yang  terintegrasi  atau  melekat langsung di dalam ponsel. Dengan teknologi itu, penggantian kartu  SIM  menjadi  lebih  praktis  karena  pengguna  tak  perlu  lagi  melakukan bongkar pasang SIM. Untuk mengaktifkannya, pengguna  hanya  perlu  melakukan  scan  barcode yang  ada  di  operator. Sejauh ini, hanya Smartfren satu-satunya operator di Indonesia yang menghadirkan teknologi eSIM ke pelanggan.

Sementara  itu,  Direktur  Pemasaran Realme Indonesia Palson Yi menilai kehadiran teknologi eSIM akan menjadi standar baru kartu SIM  pada  masa  depan.  Bahkan,  dia  memprediksi  eSIM  mendorong  lahirnya  ekosistem  baru  di  industri  seluler.  “Pemicunya  adalah  karena  pemakaiannya mudah, tinggal buka kamera, lalu memindai kode QR,” katanya. Bukan  itu  saja,  Palson  menyebut  teknologi  eSIM  juga  ramah  lingkungan  karena  berkontribusi  mengurangi sampah elektronik dan sangat  cocok  digunakan  untuk  perangkat wearable. Menurutnya, terdapat beberapa keunggulan dari penggunaan eSIM di perangkat ponsel di antaranya, memudahkan perusahaan smartphone membuat  perangkat  yang  tahan  terhadap  air  sebab  tidak  perlu  slot  SIM  sebagai  tempat  kartu. Selanjutnya,  perusahaan  juga  tidak  lagi  membutuhkan  komponen  besar  untuk  kartu  SIM.  Teknologi  eSIM  juga  dapat  tertulis  ulang  jika  pengguna  hendak  mengganti operator seluler hanya dengan  melakukan  pemindaian  QR code.

Sumber: Bisnis indonesia (22 April 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)