Bisnis, JAKARTA — Sejumlah operator telekomunikasi tengah mempertimbangkan penerapan teknologi SIM digital atau embedded SIM yang memungkinkan pelanggan mengaktifkan paket tanpa menggunakan nano SIM.
Group Head Corporate Communications PT XL Axiata Tbk. (XL Axiata) Tri Wahyuningsih mengatakan dari sisi jaringan, XL Axiata telah siap menjalankan teknologi embedded SIM (eSIM). Menurutnya, manajemen terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi baru guna menghadirkan layanan berkualitas tinggi kepada pelanggan. “Secara jaringan, XL Axiata telah siap untuk implementasi eSIM. Bahkan, secara internal sejumlah karyawan XL telah menggunakan eSIM XL Axiata,” katanya, Rabu (20/4). Wahyuningsih yang akan akrab disapa Ayu menuturkan XL Axiata melihat potensi perkembangan eSIM yang besar pada masa mendatang. Hal itu merujuk dengan perkembangan kebutuhan pengguna serta ketersediaan peranti sehingga ekosistem eSIM akan berkembang lebih pesat lagi. Namun Ayu menegaskan sebelum layanan eSIM diluncurkan, XL Axiata harus memastikan pengalaman konsumen tetap terjaga dengan baik. Menurutya, perseroan ingin pelanggan dapat mengaktifkan eSIM dengan mudah dan tanpa kendala. “Maka dari itu, XL Axiata masih melakukan pengkajian atas penerapan teknologi eSIM dan memastikan kesiapan ekosistem industri untuk mengadopsi teknologi terbaru ini,” kata Ayu.
Dengan menggunakan teknologi eSIM, dia menambahkan ada beberapa keunggulan yang bisa didapatkan di antaranya slot fisik kartu SIM bisa dihilangkan, sehingga dimensi perangkat bisa lebih kecil. Bukan itu saja, teknologi itu memudahkan pengguna untuk lebih cepat menikmati layanan seluler karena proses pemasangan dan pendaftaran kartu SIM dapat dipangkas dengan hanya membutuhkan kode respons cepat (quick response/QR dan dapat diaktifkan secara daring. “Selain menjadi lebih mudah dan fleksibel, keuntungan lainnya dengan kehadiran eSIM adalah penghematan dari segi biaya distribusi. ”Dia menilai penggunaan teknologi eSIM akan mengurangi biaya produksi kartu SIM fisik beserta distribusinya. Dalam kesempatan berbeda, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) terus melakukan pembaruan teknologi, tak terkecuali terkait penerapan teknologi eSIM. Wakil Presiden Strategi Teknologi Telkomsel, Indra Mardiatna mengatakan manajemen masih melakukan kajian atas implementasi teknologi eSIM, terutama dalam memastikan kesiapan ekosistem industri untuk mengadopsi perkembangan teknologi terbaru itu. “Tidak hanya terus menggelar jaringan broadband berkualitas hingga pelosok Tanah Air, kami juga selalu update teknologi terbaru di dunia telekomunikasi, tak terkecuali penerapan teknologi eSIM,” katanya.
Indra menyebutkan terdapat beberapa kelebihan dari penerapan layanan eSIM, salah satunya adalah pada dimensi perangkat yang menjadi lebih kecil lantaran kartu cip yang menyatu dengan perangkat. Teknologi itu, katanya, sangat cocok digunakan untuk wearable seperti smart watches, smart glasses dan perangkat internet segala (internet of things/IoT untuk keperluan segmen korporasi dan industri. “Dengan begitu, dalam perkembangan eSIM di Indonesia, Telkomsel juga akan menaati regulasi atau kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah nantinya,” imbuh Indra. Teknologi eSIM adalah teknologi kartu SIM yang terintegrasi atau melekat langsung di dalam ponsel. Dengan teknologi itu, penggantian kartu SIM menjadi lebih praktis karena pengguna tak perlu lagi melakukan bongkar pasang SIM. Untuk mengaktifkannya, pengguna hanya perlu melakukan scan barcode yang ada di operator. Sejauh ini, hanya Smartfren satu-satunya operator di Indonesia yang menghadirkan teknologi eSIM ke pelanggan.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Realme Indonesia Palson Yi menilai kehadiran teknologi eSIM akan menjadi standar baru kartu SIM pada masa depan. Bahkan, dia memprediksi eSIM mendorong lahirnya ekosistem baru di industri seluler. “Pemicunya adalah karena pemakaiannya mudah, tinggal buka kamera, lalu memindai kode QR,” katanya. Bukan itu saja, Palson menyebut teknologi eSIM juga ramah lingkungan karena berkontribusi mengurangi sampah elektronik dan sangat cocok digunakan untuk perangkat wearable. Menurutnya, terdapat beberapa keunggulan dari penggunaan eSIM di perangkat ponsel di antaranya, memudahkan perusahaan smartphone membuat perangkat yang tahan terhadap air sebab tidak perlu slot SIM sebagai tempat kartu. Selanjutnya, perusahaan juga tidak lagi membutuhkan komponen besar untuk kartu SIM. Teknologi eSIM juga dapat tertulis ulang jika pengguna hendak mengganti operator seluler hanya dengan melakukan pemindaian QR code.
Sumber: Bisnis indonesia (22 April 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |