Aliran dividen dari sejumlah emiten bakal mengucur deras dalam sebulan ke depan. Pertumbuhan laba bersih dan prospek pemulihan kinerja tahun ini membuat emiten lebih royal menebar dividen kepada para pemegang sahamnya. Sedikitnya ada 22 emiten yang bersiap menebar dividen pada 14 Maret hingga 11 Mei 2022. Secara kumulatif, total dividen yang bakal ditebar mencapai Rp35 triliun. Nilai itu termasuk dividen jumbo dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp14,79 triliun. Dividen jumbo juga akan dibagikan oleh PT United Tractors Tbk. (UNTR). Dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada Jumat (8/4), emiten Grup Astra itu memutuskan untuk mengalokasikan Rp4,6 triliun atau 45% dari laba bersih 2021 untuk dividen tunai. Nilai itu lebih besar dari dividen UNTR tahun buku 2020 sebesar Rp2,4 triliun atau setara dengan dividend payout ratio 40% .Sekretaris Perusahaan United Tractors Sara K. Loebis mengatakan dividen itu telah termasuk dengan dividen interim sebesar Rp335 per saham atau senilai Rp1,2 triliun yang telah dibayarkan pada 22 Oktober 2021. “Dengan demikian, sisa yang akan dibayarkan pada 11 Mei 2022 adalah Rp950 atau setara dengan Rp3,4 triliun,” tuturnya, Jumat (8/4). Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) akan membagikan dividen kepada pemegang saham senilai total Rp2,35 triliun untuk tahun buku 2021. Lani Darmawan, Presiden Direktur CIMB Niaga, mengatakan dividen tunai perseroan setinggi-tingginya 60% dari laba bersih (untuk bank saja) tahun buku 2021 yaitu Rp3,9 triliun. Dividen tunai tersebut akan dibayarkan pada 28 April 2022.
“Sisa laba bersih tahun buku 2021 setelah dikurangi pembagian dividen tunai, akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk membiayai kegiatan usaha perseroan,” kata Lani. Menurutnya, pertumbuhan laba dan return on equity (ROE) perseroan terus meningkat, bahkan telah melebihi pencapaian kinerja prapandemi. Tak sedikit pula emiten yang menetapkan rasio dividen jumbo atau lebih dari 50% dari laba bersih 2021. Dua di antaranya ialah PT Indo Tambangraya Megah Tbk. (ITMG) dengan rasio dividen 70% atau senilai total US$333 juta dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) dengan rasio dividen 90% atau senilai Rp1,14 triliun. Pertumbuhan bottom line yang tinggi juga membuat sejumlah emiten berencana mengerek rasio dividen tahun buku 2021. Chief Financial Officer PT Cisarua Mountain Dairy Tbk. (CMRY) Bharat Joshi menjelaskan perusahaan setidaknya telah menetapkan kebijakan untuk mengalokasikan minimal 30% dari laba bersih untuk pembayaran dividen. “Dengan pemasukan yang lebih, kami mungkin akan membayar [dividen] lebih dan ini akan diumumkan saat Juni nanti,” kata Joshi. Adapun, Chief Financial Officer PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) Bernadus Karmin Winata menuturkan perusahaan berencana mempertahankan alokasi pembayaran dividen di kisaran 45% sampai 55% dari total laba bersih 2021 yang mencapai Rp3,18 triliun.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan tren laporan keuangan emiten cenderung menorehkan pertumbuhan pada 2021. Alhasil, investor berpotensi mendapatkan dividen lebih besar dari tahun buku 2020 bahkan sama atau melampaui prapandemi. Nico menyarankan agar investor juga mencermati dividend payout ratio dan dividend yield yang akan diberikan emiten. Menurutnya, indeks IDX High Dividend 20 bisa menjadi acuan pelaku pasar yang mengincar emiten dengan dividend yield tinggi. Sepanjang tahun berjalan 2022, indeks tersebut sudah melonjak 12,53% atau melampaui IHSG yang naik 9,56% year-to-date (YtD) ke level tertinggi sepanjang masa 7.210,84 per Jumat (8/4). “Kita kan tidak mau hanya mengejar dividen yang tinggi, tiba-tiba sahamnya turun [dividend trap]. Kita ingin secara teknikal dan fundamental juga bagus,” imbuhnya. Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menuturkan saat ini sektor pertambangan menjadi sektor yang mampu memberikan dividen cukup besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dalam risetnya, Mirae Asset Sekuritas menyebut perusahaan di saham keuangan, komoditas, konsumen non-siklus, perawatan kesehatan, telekomunikasi, dan menara akan memberikan hasil dividen lebih tinggi. Saham-saham top picks Mirae Asset Sekuritas untuk dividen 2022 adalah ADMF, ADRO, ARNA, ASDM, BJBR, BJTM, BMRI, BSSR, CLPI, DLTA, DVLA, dan EPMT. Lalu GEMS, GGRM, HEXA, HMSP, INDF, ITMG, LPGI, MBAP, MPMX, PANS, PBID, POWR, PTBA, SIDO, TLKM, dan UNTR.Terkait dengan potensi dividen, Nico menyoroti saham dari sektor perbankan, tambang, telekomunikasi, dan menara. “Untuk dividen, kami suka BBCA, BMRI, BBTN, BBRI, TLKM, PTBA, ITMG, ASII, dan TOWR,” ucapnya.
Sumber: Bisnis Indonesia (11 April 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |