Rangkaian manuver emiten Grup Bakrie seperti PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) hingga PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) menambah semarak perjalanan Bursa Efek Indonesia (BEI) periode berjalan 2022.
Energi Mega Persada (EMP) misalnya, melalui anak usaha EMP Gebang Limited baru saja meneken nota kesepahaman terkait pasokan gas untuk PT Pupuk Iskandar Muda (PIM). Emiten berkode saham ENRG itu akan memasok kebutuhan bahan baku pabrik pupuk urea kelolaan PIM. Direktur Utama Energi Mega Persada Syailendra S. Bakrie menjelaskan bahwa perseroan berencana memenuhi pasokan gas yang dibutuhkan oleh PIM untuk mengoperasikan pabrik pupuk. Hal itu dilakukan lewat aset-aset gas ENRG di lokasi yang berdekatan. EMP menargetkan akan memasok sekitar 40 juta kaki kubik gas per harinya dari Gebang PSC Block yang berlokasi di Sumatra Utara ke pabrik-pabrik yang dioperasikan PIM pada masa mendatang. Selain kesepakatan dengan PIM, ENRG juga menyepakati kerja sama dengan PIM dan PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) dalam hal pengembangan Iskandar Muda Industrial Area (IMIA) di Lhokseumawe, Aceh. Dalam nota kesepahaman tersebut, PIM akan menyediakan lahan di IMIA untuk pengembangan bisnis masa mendatang bagi EMP Gebang Limited dan BNBR. “Kami berharap dapat merealisasikan kerja sama yang baik dengan PIM dan Pupuk Indonesia di IMIA dalam waktu dekat ini,” jelas Syailendra. Kolaborasi strategis juga dijalin entitas Grup Bakrie lainnya. Entitas bisnis PT Bakrie Autoparts, PT Vektr Mobiliti Indonesia (VKTR), resmi menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan karoseri tanah air, Tri Sakti. Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie mengatakan kerja sama ini menjadi langkah awal VKTR dalam upaya pengembangan ekosistem industri electric vehicle (EV) di Indonesia.
“Dengan kerja sama ini, secara resmi kami membuka fasilitas industri khusus untuk manufaktur bus listrik yang pertama di Indonesia, dengan bantuan teknologi dari BYD Auto,” ujarnya pertengahan Februari 2022. Sebagai gambaran, VKTR (dibaca Vektor) merupakan spin-off dari Bakrie Autoparts, anak usaha BNBR. Entitas itu memiliki pengalaman lebih dari 40 tahun di industri komponen otomotif. Dengan menjadi entitas sendiri, lanjut Anin, VKTR diharapkan dapat menjadi lebih fokus dalam mengakselerasi pengembangan industri EV di Indonesia. Sebelumnya, pihaknya juga telah bermitra dengan BYD Auto dari China. BYD menurutnya telah menjadi mitra penyedia teknologi bagi Bakrie Autoparts sejak 2018. Kemitraan ini dilanjutkan oleh VKTR yang mengembangkan segmen EV heavy mobility(kendaraan listrik mobilitas tinggi) dan dimulai dengan bus listrik. Adapun, kolaborasi dengan Tri Sakti diharapkan akan memperkuat upaya pengembangan cikal bakal ekosistem kendaraan listrik tanah air. Kerja sama dengan industri manufaktur dalam negeri menjadi salah satu cara yang ditempuh oleh Bakrie & Brothers demi memenuhi target tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) produk-produk manufakturnya. Anin memastikan bahwa ekosistem elektrifikasi transportasi di Indonesia dibangun secara lengkap dari hulu hingga ke hilir. Sementara itu, Direktur Utama Direktur Utama Vektr Mobiliti Indonesia Gilarsi W Setijono menuturkan pihaknya telah memasok 30 bus VKTR-BYD yang dalam waktu dekat segera beroperasi di rute di luar BRT Transjakarta.
Gilarsi berharap, kolaborasi industri yang telah dijalin saat ini akan mampu melayani pemenuhan target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berniat mengoperasikan hingga 100 unit bus listrik dalam waktu dekat ini. Target Pemprov DKI itu akan dicoba dipenuhi dengan produk bus listrik jenis completelyknockeddown (CKD) yang akan dirakit di workshopTri Sakti. Sayap usaha Grup Bakrie di bidang pertambangan logam, Bumi Resources Minerals, juga tidak berdiam diri. Emiten berkode saham BRMS itu baru saja merombak susunan pengurus perseroan dan menunjuk Agoes Projosasmito sebagai Direktur Utama. Agoes yang kerap dikaitkan sebagai perwakilan Grup Salim di tubuh BRMS memiliki beberapa tugas yang harus diselesaikan ke depan. Setelah mendapatkan dana rightsissue senilai Rp1,65 triliun, BRMS melalui anak usaha PT Gorontalo Minerals dan PT Citra Palu Minerals (CPM) akan melakukan ekspansi dengan membangun pabrik pengolahan bijih emas. Beberapa lokasi pabrik antara lain di Gorontalo dan Palu, Sulawesi Tengah. Direktur dan Investor Relations Bumi Resources Minerals Erwin Hidayat mengatakan, kenaikan harga emas belakangan ini mendukung strategi perusahaan untuk pengembangan proyek emas di dua wilayah tersebut. “Sejak tahun lalu kami sudah menerapkan strategi untuk mengembangkan dan meningkatkan prospek tambang emas kami di Palu dan Gorontalo untuk periode 2021—2024. Hal ini [kenaikan harga] sangat mendukung strategi pengembangan proyek emas kami di Palu dan Gorontalo,” ujar Erwin kepada Bisnis, dikutip Rabu (9/3).
Sejalan dengan target peningkatan produksi emas pada 2022, pabrik kedua BRMS yang berlokasi di Poboya, Palu, Sulawesi Tengah, ditargetkan akan rampung di akhir kuartal III/2022 atau awal kuartal IV tahun ini. Emiten milik Grup Bakrie ini juga harus segera melunasi utangnya ke PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM). Utang BRMS senilai total US$57,4 juta yang berasal dari transaksi pembelian PT Dairi Prima Mineral (DPM). BRMS melakukan divestasi atas saham DPM kepada China Nonferrous Metal Industry’s Foreign Engineering & Construction Co Ltd. atau NFC China. Penjualan itu membuat BRMS mendapatkan dana segar senilai total US$ 198 juta.
Kabar aksi korporasi teranyar dari emiten afiliasi Grup Bakrie datang dari kontraktor pertambangan PT Darma Henwa Tbk. (DEWA).Harga saham DEWA tiba-tiba naik 14% ke posisi Rp57 setelah sebelumnya tertidur di level Rp50. Akan tetapi, pergerakan berbalik ke zona merah pada perdagangan Kamis (31/3). Saat ditanya Manajemen BEI terkait volatilitas transaksi efek, Corporate Secretary Darma Henwa Muhammad Baskoro mengatakan perseroan memiliki rencana untuk melakukan tindakan korporasi dalam waktu dekat. Rencananya, DEWA akan menggelar penambahan modal dengan skema rightsissue. Sebelum mengeksekusi aksi korporasi tersebut, DEWA akan meminta restu para pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang rencananya akan dilaksanakan pada 13 Mei 2022. “Berkaitan dengan volatilitas saham perseroan, kami telah mengkonfirmasikan kepada pemegang saham mayoritas untuk mengantisipasi adanya transaksi yang akan dilakukan pemegang saham mayoritas,” jelasnya.
Sumber: Bisnis Indonesia (4 April 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |