BANDUNG – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar) di Kota Bandung, untuk memperluas agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai). “NU merupakan ormas Islam yang memiliki basis massa yang relatif potensial untuk menggerakkan roda perekonomian sebuah daerah,” jelas Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi dalam keterangan persnya di Bandung, Sabtu (2/4). Yuddy menjelaskan, PWNU Jabar membawahi 27 pengurus Cabang NU dan lebih dari 500 ribu santri yang menuntut ilmu keagamaan di lebih dari 10 ribu pesantren yang tersebar di Jabar. Selain itu, PWNU Jabar menjadi wadah bagi 60% warga di wilayah Tatar Priangan. Untuk itu, menurut dia, perluasan agen Laku Pandai itu sejalan dengan misi BJB untuk berpartisipasi sebagai penggerak dan pendorong laju perekonomian daerah. “Sinergi dan kolaborasi dengan PWNU Jabar ini merupakan wujud partisipasi dan komitmen kami mewujudkan Jabar Juara Lahir Batin,” jelas Yuddy seperti dilansir Antara. Sementara itu, Yuddy menuturkan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil sangat berharap kerja sama ini dapat turut menggerakkan ekonomi di Jawa Barat. “Harapannya, produk dan layanan BJB bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat khususnya PWNU Jawa Barat,” jelas Yuddy. Salah satu program yang bisa dimanfaatkan lingkungan pondok pesantren dan masjid, lanjut Yuddy, yakni kredit Masyarakat Ekonomi Sejahtera (Mesra).
Dia mengakui produk pembiayaan hasil inisiasi dan gagasan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk masyarakat ekonomi kecil itu bisa dimanfaatkan. “Kredit Mesra ini diperuntukkan bagi mereka yang punya kemampuan usaha tapi tidak memiliki kemampuan finansial,” jelas dia. Produk pembiayaan kredit untuk golongan ekonomi kecil yang tidak dikenakan bunga dan tanpa agunan itu, bisa dimanfaatkan basis kelompok dan menjadi bagian anggota dari rumah ibadah yang cocok dengan tujuan pemberdayaan PWNU Jabar. Khusus mengenai produk dan layanan yang bisa dimanfaatkan, Yuddy menyebutkan itu dapat mendukung sejumlah program pemberdayaan dan peningkatan ekonomi yang berbasis keumatan. Selain Kredit Mesra, kerja sama yang bisa dijalin yakni agen Laku Pandai dengan PCNU, lembaga, dan pesantren di lingkungan PWNU Jabar. Pemasaran produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BJB pun bisa dikolaborasikan. “Program digitalisasi pun bisa dilakukan dengan pengutipan zakat melalui channel Bank BJB dan pemasangan QRIS di masjid, pondok pesantren, dan lingkungan PWNU Jabar lainnya. Edukasi pasar modal pun akan didukung BJB Sekuritas,” ujar Yuddy.
Secara kinerja bisnis, BJB secara nasional menempati urutan ke-15 dari 107 lembaga perbankan di Indonesia. BJB pun dinobatkan sebagai BPD terbaik dan terbesar se-Indonesia dengan total aset konsolidasi mencapai Rp 158 triliun (Desember 2021) dan jaringan yang dimiliki BJB pun tersebar di 14 provinsi se-Indonesia. Sementara itu, Ketua PWNU Jabar KH Juhadi Muhammad merespons positif adanya kesepakatan dengan Bank BJB tersebut. Menurut dia, kerja sama saling menguntungkan itu bisa meningkatkan perekonomian para santri, warga pesantren, dan lingkungan sekitar. “Diharapkan, dengan MoU ini ke depannya kita bisa bekerja sama. Mudah-mudahan pesantren bisa memanfaatkan produk dan layanan BJB. Di Jabar ini ada sekitar 15 ribu pesantren yang potensial untuk meningkatkan perekonomian,” jelas Juhadi. Dia menambahkan, pemberdayaan para santri dan warga pesantren menjadi agen Laku Pandai BJB sejalan dengan program yang dijalankan pesantren untuk kemandirian ekonomi. Sebab, setiap pesantren diakuinya memiliki teknik tersendiri untuk memberikan pendidikan kewirausahaan para santri. Nantinya program peningkatan ekonomi masyarakat itu tak hanya menyasar lembaga pesantren.
Sumber: Investor Daily (4 April 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |