Bank Kejar Transaksi Kartu Kredit

Kamis, 24 Mar 2022

Bisnis, JAKARTA — Longgarnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berimbas pada peningkatan mobilitas sehingga membuka peluang bagi bank untuk menggenjot transaksi kartu kredit.

Nilai transaksi kartu  kredit  sempat  anjlok  lebih  dari  30%  pada  2020  atau  pada  saat  pandemi Covid-19 melanda  Tanah  Air.  Memasuki  2021, transaksi kartu kredit tumbuh 2,65% meski nilainya belum bisa menyamai situasi prapandemi. Sejalan dengan geliat masyarakat dalam beraktivitas dan mulai melakukan perjalanan jarak jauh, bank  mulai  mengintip  peluang  dengan menerbitkan pilihan baru bertransaksi  melalui  kartu. PT  Bank  Danamon  Indonesia  Tbk.  dan  PT  Bank  Negara  Indonesia  (Persero)  Tbk.,  misalnya  mendorong  penggunaan  kartu  kredit guna melayani kebutuhan nasabah. Pekan lalu, Bank Danamon meluncurkan kartu kredit Danamon JCB  Precious.  Produk  itu  hadir  sebagai  solusi  yang  diciptakan  untuk  memenuhi  kebutuhan  masyarakat  menengah  ke  atas. Menurut Presiden Direktur Bank Danamon  Yasushi  Itagaki,  perseroan  memahami  kebutuhan  segmen  menengah  ke  atas  yang  umum  bercitacita  lebih  sukses,  memiliki  rasa  ingin  tahu  yang  lebih  besar,  dan  mengikuti  gaya  hidup  terkini. “Dalam rangka memenuhi kebutuhan  segmen  ini,  Danamon  bekerja sama dengan mitra kami JCB  untuk  meluncurkan  Kartu  Kredit  Danamon  JCB  Precious,”  katanya.

Fitur  utama  dari  kartu  kredit  Danamon  JCB  Precious,  antara  lain  penawaran  tiket  pulang  pergi  Jakarta—Singapura  atau  staycation  di  Bali,  cicilan  untuk  memenuhi  hobi  nasabah,  metode  pembayaran  bulanan  dengan  mudah,  dan  akses  eksklusif  ke  berbagai airport  lounge. Sementara  itu,  Bank  Negara  Indonesia (BNI) bekerja sama dengan Lion Air Group meluncurkan kartu kredit berbagi penjenamaan BNI–Batik  Air.  Kerja  sama  itu  turut  mencakup  penjenamaan  di  tujuh  pesawat  Batik  Air  dan  Super Air Jet, hingga pembayaran atau payment  gateway. Direktur  Utama  BNI,  Royke  Tumilaar  menuturkan  kebijakan  pemerintah  terkait  dengan  pelonggaran  mobilitas  masyarakat  menjadi  pendorong  bagi  pelaku  bisnis  untuk  meningkatkan  kembali akselerasi pertumbuhan kinerja di tengah masa pemulihan. Dengan kolaborasi ini, BNI berharap lebih banyak lagi transaksi pembelian tiket ke destinasi wisata yang  pada  akhirnya  akan  memberi efek berkesinambungan pada peningkatan  kinerja  ekonomi  di  berbagai  sektor  di  daerah.

“Kami  berharap  ini  menjadi  momentum  untuk  mengembalikan  kinerja  bisnis  khususnya  di  industri  transportasi  udara  sekaligus  pariwisata  yang  selama  ini  cukup  lama  tertahan,”  ujarnya. Untuk menyambut kerja sama strategis  ini,  BNI  meluncurkan  program promo khusus cashbackhingga Rp2,5 juta untuk pembelian  tiket  dengan  menggunakan  kartu  debit  dan  kredit  BNI. Bedasarkan  survei  permintaan  dan  penawaran  pembiayaan perbankan yang dirilis Bank Indonesia,  prospek  pembiayaan  rumah  tangga  lewat  kartu  kredit  diperkirakan  meningkat.  Survei  BI  mencatat  pengajuan  pembiayaan  baru  lewat  fasilitas  kartu kredit pada Februari 2022 mencapai  5,3%  responden  atau  lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Januari 2022 sebesar 5,1% responden. Adapun  laporan  Fintech  Report  dari  DSResearch,  pengguna  kartu  kredit  di  Indonesia  masih  tergolong kecil yakni sekitar 6%. Menariknya, platform bayar tunda  atau  paylater  yang  memiliki  karateristik  sama  dengan  kartu  kredit pada 2021 mencapai 27%. Sejalan dengan perkembangan teknologi  keuangan,  skor  nasabah  untuk  mengakses  fasilitas  pembiayaan dri perbankan, dapat dikur  dari  rekam  jejak  dalam  akses  kredit  baik  melalui  kartu  kredit  maupun  paylater. Direktur  Utama  Pefindo  Biro Kredit,  Yohanes  Abimanyu  menuturkan  lembaga  keuangan  akan  lebih  mudah  menyetujui  pengajuan  fasilitas  pendanaan  jika nasabah memiliki skor kredit yang  tinggi  atau  riwayat  kredit  yang  baik. “Oleh  karena  itu,  sebaiknya  kita  menjaga  kredit  skor  dan  riwayat  kredit  sejak  dini,  supaya  mempermudah  perencanaan  keuangan  di  masa  mendatang,”  kata  Abimanyu  dalam  diskusi  virtual  (15/3). Sama halnya dengan kartu kredit,  penggunaan  paylater  pun  akan berpengaruh kepada riwayat kredit.  “Kalau  gagal  bayar  paylater, bisa berdampak bagi kredit skor sebab sumber pendanaan paylaterbisa  jadi  berasal  dari  dari  bank  rekanan.”

Sumber : Bisnis Indonesia (24 Maret 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)