Bisnis, JAKARTA — Longgarnya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat berimbas pada peningkatan mobilitas sehingga membuka peluang bagi bank untuk menggenjot transaksi kartu kredit.
Nilai transaksi kartu kredit sempat anjlok lebih dari 30% pada 2020 atau pada saat pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Memasuki 2021, transaksi kartu kredit tumbuh 2,65% meski nilainya belum bisa menyamai situasi prapandemi. Sejalan dengan geliat masyarakat dalam beraktivitas dan mulai melakukan perjalanan jarak jauh, bank mulai mengintip peluang dengan menerbitkan pilihan baru bertransaksi melalui kartu. PT Bank Danamon Indonesia Tbk. dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., misalnya mendorong penggunaan kartu kredit guna melayani kebutuhan nasabah. Pekan lalu, Bank Danamon meluncurkan kartu kredit Danamon JCB Precious. Produk itu hadir sebagai solusi yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menengah ke atas. Menurut Presiden Direktur Bank Danamon Yasushi Itagaki, perseroan memahami kebutuhan segmen menengah ke atas yang umum bercitacita lebih sukses, memiliki rasa ingin tahu yang lebih besar, dan mengikuti gaya hidup terkini. “Dalam rangka memenuhi kebutuhan segmen ini, Danamon bekerja sama dengan mitra kami JCB untuk meluncurkan Kartu Kredit Danamon JCB Precious,” katanya.
Fitur utama dari kartu kredit Danamon JCB Precious, antara lain penawaran tiket pulang pergi Jakarta—Singapura atau staycation di Bali, cicilan untuk memenuhi hobi nasabah, metode pembayaran bulanan dengan mudah, dan akses eksklusif ke berbagai airport lounge. Sementara itu, Bank Negara Indonesia (BNI) bekerja sama dengan Lion Air Group meluncurkan kartu kredit berbagi penjenamaan BNI–Batik Air. Kerja sama itu turut mencakup penjenamaan di tujuh pesawat Batik Air dan Super Air Jet, hingga pembayaran atau payment gateway. Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar menuturkan kebijakan pemerintah terkait dengan pelonggaran mobilitas masyarakat menjadi pendorong bagi pelaku bisnis untuk meningkatkan kembali akselerasi pertumbuhan kinerja di tengah masa pemulihan. Dengan kolaborasi ini, BNI berharap lebih banyak lagi transaksi pembelian tiket ke destinasi wisata yang pada akhirnya akan memberi efek berkesinambungan pada peningkatan kinerja ekonomi di berbagai sektor di daerah.
“Kami berharap ini menjadi momentum untuk mengembalikan kinerja bisnis khususnya di industri transportasi udara sekaligus pariwisata yang selama ini cukup lama tertahan,” ujarnya. Untuk menyambut kerja sama strategis ini, BNI meluncurkan program promo khusus cashbackhingga Rp2,5 juta untuk pembelian tiket dengan menggunakan kartu debit dan kredit BNI. Bedasarkan survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan yang dirilis Bank Indonesia, prospek pembiayaan rumah tangga lewat kartu kredit diperkirakan meningkat. Survei BI mencatat pengajuan pembiayaan baru lewat fasilitas kartu kredit pada Februari 2022 mencapai 5,3% responden atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi Januari 2022 sebesar 5,1% responden. Adapun laporan Fintech Report dari DSResearch, pengguna kartu kredit di Indonesia masih tergolong kecil yakni sekitar 6%. Menariknya, platform bayar tunda atau paylater yang memiliki karateristik sama dengan kartu kredit pada 2021 mencapai 27%. Sejalan dengan perkembangan teknologi keuangan, skor nasabah untuk mengakses fasilitas pembiayaan dri perbankan, dapat dikur dari rekam jejak dalam akses kredit baik melalui kartu kredit maupun paylater. Direktur Utama Pefindo Biro Kredit, Yohanes Abimanyu menuturkan lembaga keuangan akan lebih mudah menyetujui pengajuan fasilitas pendanaan jika nasabah memiliki skor kredit yang tinggi atau riwayat kredit yang baik. “Oleh karena itu, sebaiknya kita menjaga kredit skor dan riwayat kredit sejak dini, supaya mempermudah perencanaan keuangan di masa mendatang,” kata Abimanyu dalam diskusi virtual (15/3). Sama halnya dengan kartu kredit, penggunaan paylater pun akan berpengaruh kepada riwayat kredit. “Kalau gagal bayar paylater, bisa berdampak bagi kredit skor sebab sumber pendanaan paylaterbisa jadi berasal dari dari bank rekanan.”
Sumber : Bisnis Indonesia (24 Maret 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |