Denyut Kuat Ekspansi Korporasi

Rabu, 23 Mar 2022

Bisnis, JAKARTA — Denyut sektor korporasi dalam mengakses pembiayaan dari perbankan cukup terasa menjelang akhir kuartal pertama tahun ini. Sejumlah emiten mengumumkan mendapatkan penyaluran kredit dari bank untuk mendukung ekspansi.

Pertumbuhan  kredit  koprorasi hingga Januari  2022,  mendekati capaian sebelum pandemi  Covid-19.  Berdasarkan  data  analisis uang beredar yang dirilis Bank Indonesia, outstanding kredit korporasi  mencapai  Rp2.879,3  triliun  atau  tumbuh  5,4%  year-on-year  (YoY). Pada 2019, pertumbuhan kredit korporasi sebesar 5,9% sebelum akhirnya  mengalami  kontraksi  pada 2020 sebesar 5,1% dan mulai bergerak positif pada akhir tahun lalu  sebesar  1,2%.  Kontribusi  penyerapan kredit oleh korporasi sangat membantu geliat penyaluran  kredit  di  industri  perbankan.  Direktur Utama PT Bank Mandiri  (Persero)  Tbk.  Darmawan  Junaidi  mengatakan  bahwa  pihaknya  berkomitmen  untuk  terus  melanjutkan  pembiayaan  korporasi  di  sektor-sektor  yang  mulai  menunjukkan  pemulihan  ataupun  geliat  permintaan  pada  tahun  ini.  Secara jangka pendek dan menengah, katanya, perseroan masih akan membidik sektor perkebunan, pertambangan, infrastruktur, dan  telekomunikasi  yang  masih  menjadi  fokus  pembiayaan  dari  perseroan. “Kami  juga  tidak  melepaskan  sektor-sektor  yang  sudah  pulih  pada tahun 2021, seperti pertanian dan  juga  industri  pengolahan  yang  secara  proporsional  di  dalam  portofolio  kami  mungkin  mendominasi  dari  pembiayaan  secara wholesales,”  ujarnya,  Selasa  (22/3).

Sepanjang tahun lalu, kredit korporasi masih menjadi pendorong pertumbuhan  dengan  realisasi  sebesar  Rp370  triliun  atau  tumbuh  8%  YoY  secara  konsolidasi.  Pada 17 Maret lalu, Bank Mandiri memberikan pembiayaan PT Sat  Nusapersada  Tbk.  dengan  nilai  sekitar  US$5,5  juta  yang  digunakan untuk investasi, modal kerja,  dan  revolving. Sementara itu, Direktur Utama PT  Bank  Pembangunan  Daerah  Jawa Barat dan Banten Tbk. Yuddy Renaldi  mencatat  portofolio  untuk segmen korporasi mengalami pertumbuhan  sebesar  17%  per  Februari  2022. “Pertumbuhan segmen korporasi secara industri memang mencerminkan  permintaan  kredit  yang  sudah  kembali  pulih  cepat  daripada  segmen  lainnya,”  katanya  kepada Bisnis. Pada 2021, Yuddy menjelaskan portofolio emiten bersandi saham BJBR  di  segmen  korporasi  dan  komersial sebesar Rp19,7 triliun. Nilai ini tumbuh 21,4% di akhir tahun  lalu.  “Ke  depan,  di  tahun  ini  kami  memproyeksikan  pertumbuhan  segmen  korporasi  dan  komersial  secara  mix  di  14%—16%,”  katanya. Bank  dengan  sandi  BJBR  itu  memberikan fasilitas pembiayaan kepada  PT  Hartadinata  Abadi  Tbk.,  emiten  perusahaan  emas  dengan nilai sekitar Rp985 miliar. Selain  BJBR,  Hartadinata  juga  mendapatkan fasilitas pembiayaan Rp150 miliar dari PT Bank Woori Saudara  Indonesia  1906  Tbk. Jika  dilihat  sepintas  dari  sisi  nilai  fasilitas  yang  didapatkan,  sejumlah  emiten  mendapatkan  pembiayaan dalam jumlah besar. Sektor usaha seperti telekomunikasi, masih cukup mendominasi sebagai  perusahaan  yang  mendpat  fasilitas  dari  bank.

Sumber: Bisnis Indonesia (23 Maret 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)