CLEO Akan Rampungkan Tiga Pabrik Tahun Ini

Senin, 21 Mar 2022

JAKARTA. Perusahaan air minum dalam kemasan, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), akan menggelar ekspansi bisnis. Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) itu berencana menambah tiga unit pabrik baru lagi pada tahun ini, yang berlokasi di wilayah Balikpapan, Palangkaraya dan Palembang. Wakil Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, Melisa Patricia mengungkapkan, investasi pembangunan pabrik sekitar Rp 63 miliar. Dananya bersumber dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun 2022 sekitar Rp 220 miliar. Dengan memacu anggaran belanja modal untuk menambah tiga pabrik pengolahan air minum dalam kemasan, manajemen Sariguna Primatirta berharap mampu meningkatkan market share dari produk-produk CLEO pada tahun ini. "Selain itu, ekspansi tersebut juga menjadi salah satu wujud visi dan komitmen kami untuk menjadi perusahaan minuman nasional terdepan di Indonesia," tandas Melisa kepada KONTAN, Minggu (20/3). Dia mengemukakan, ketiga lokasi pabrik tersebut dipilih karena merupakan wilayah dengan letaknya cukup strategis. CLEO mengharapkan, kelak proses distribusi produk mereka di ketiga wilayah tadi akan lebih cepat dan tepat sasaran. Manajemen Sariguna Primatirta juga berkomitmen untuk memperluas jangkauan pasar, khususnya di Luar Pulau Jawa. Perihal perkembangan terkini, Melisa mengungkapkan pembangunan pabrik di Balikpapan, Palangkaraya, maupun Palembang sudah dalam proses pembangunan.

Nantinya apabila fasilitas tersebut telah rampung, manajemen CLEO akan memproses sertifikasi produk sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) serta pengesahan Izin Edar (MD). Melisa menyebutkan, pembangunan ketiga pabrik Sariguna Primatirta ditargetkan selesai dalam waktu dekat dengan harapan dapat beroperasi di tahun 2022. Sejalan dengan ekspansi tersebut, CLEO membidik penjualan hingga double digit atau sekitar 30% pada tahun 2022. Optimisme itu juga tidak terlepas dari pencapaian positif kinerja mereka hingga kuartal ketiga tahun lalu. Sariguna Primatirta berhasil mencatatkan penjualan bersih senilai Rp 802,94 miliar per 30 September 2021. Jumlah tersebut meningkat sekitar 11,55% dibandingkan penjualan bersih hingga akhir kuartal ketiga 2020 yang senilai Rp 719,79 miliar. Dari sisi bottom line, Sariguna Primatirta membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 136,60 miliar hingga akhir September 2021. Jumlah itu meningkat 44,89% dibandingkan laba bersih per akhir September 2020 senilai Rp 94,28 miliar.

 

Sumber : Kontan (21 Maret 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)