Bisnis, JAKARTA — Emiten multifinance grup Sinarmas, PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) mengembangkan teknologi finansial (tekfin) lending atau pinjaman online (pinjol) dengan nama Lancar melalui anak usahanya Danamas. CEO Danamas, Joyce Andries berharap tawaran perusahaan tekfin lending ini bisa diikuti individu maupun lembaga secara online, tanpa harus tatap muka. “Prosesnya cepat, limit besar hingga Rp2 miliar, dan yang terpenting aman karena sudah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), AFPI, dan Kominfo,” ujarnya, Minggu (20/3). Lancar by Danamas, terang Joyce, menawarkan pinjaman online. Jumlah pinjaman antara Rp50 juta hingga Rp2 miliar dengan masa tenor minimum 1 tahun hingga 10 tahun. Suku bunganya rendah, mulai dari 14% per tahun dengan biaya administrasi hanya 1%–2%. Lancar by Danamas (PT Pasar Dana Pinjaman) merupakan perusahaan fintech lending P2P pertama yang mendapat izin dari OJK dengan No. KEP-49/D.05 sebagai penyedia jasa pinjaman online.
Perusahaan yang terbentuk 6 Juli 2017 itu merupakan entitas anak perusahaan PT Sinar Mas Multiartha Tbk (SMMA), bagian dari kelompok usaha terkemuka nasional, Sinar Mas yang fokus dan berpengalaman di bidang jasa keuangan. Tercatat per Desember 2021, Lancar by Danamas memiliki 23 kantor cabang di seluruh Indonesia dan lebih dari Rp6,5 triliun pinjaman yang sudah terealisasikan. Tahun ini, Danamas menargetkan pencairan sebesar Rp2,3 triliun dengan target 10.000 UMKM. Di Indonesia, tutur Joyce, terdapat lebih dari 60 juta UMKM, tetapi financing gap dua kali lipat lebih besar dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Diperkirakan sekitar 6 juta pelaku UMKM yang memiliki properti seperti ruko, rumah, dan apartemen, memerlukan modal usaha untuk mengembangkan bisnis, tetapi hanya beberapa yang dapat diakses pembiayaan dari bank. Pada tahap awal, aplikasi Lancar by Danamas akan memperkenalkan 3 produk jasa, menyasar segmen karyawan atau profesional dan pemilik usaha baik individu maupun institusi. Jumlah pinjaman yang ditawarkan bisa mencapai nilai maksimum Rp2 miliar dengan maksimal tenor 10 tahun.
Sumber : Bisnis Indonesia (21 Maret 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |