JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mendorong kolaborasi pemain utama sistem pembayaran, perbankan dan financial technology (fintech), serta e-commerce untuk melahirkan unicorn hingga decacorn baru sebagai bagian dari percepatan konsolidasi sistem pembayaran di Indonesia. Kehadiran unicorn dan decacorn dinilai akan memperluas jangkauan pelayanan sistem pembayaran kepada masyarakat dan memperbesar kesempatan bagi pelaku bisnis untuk berkembang, sehingga perekonomian bisa pulih lebih cepat dan kuat.
Bagaimana industri di sektor jasa keuangan ini bisa bekerja sama , digital banking, fintech, dan e-commerce membentuk ekosistem yang bisa membangun unicorn dan berharap ada decacorn baru di Indonesia,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo saat menyampaikan leaders insight pada acara Casual Talks on Digital Payment Innovation of Banking yang merupakan bagian dari perhelatan G20 - BI Finance Tracking Side Event Series - Digital Payment Innovation hari pertama di Jakarta, Senin (14/2). Berdasarkan data Credit Suisse per 15 Oktober 2021, Indonesia tercatat telah memiliki 10 unicorn dan satu decacorn yang tiga di antaranya merupakan perusahaan fintech yakni Akulaku, OVO, dan Xendit. Sedangkan delapan unicorn lainnya adalah Blibli (e-commerce), JD.ID (e-commerce), J&T Express (logistik), Ruangguru (pendidikan). Sicepat (logistik), Tiket.com (online travel agent/OTA), dan Traveloka (OTA). Sedangkan satu-satunya perusahaan rintisan (startup) yang telah masuk kelas decacorn adalah GoTo (diversified internet). Akulaku, OVO, dan Xendit masing-masing tercatat memiliki valuasi bisnis US$ 1,1 miliar (2019), US$ 2,9 miliar (2019), dan US$ 1 miliar (2021). Berdasarkan data Credit Suisse tersebut, OVO tercatat sebagai fintech dengan valuasi bisnis terbesar di Asean, mengalahkan Advance Intelligence Group asal Singapura yang memiliki valuasi US$ 2 miliar (2021).
Unicorn adalah istilah atau sebutan yang disematkan kepada perusahaan atau startup bercorak teknologi 4.0 yang memiliki nilai valuasi US$ 1 miliar ke atas atau sekitar Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000). Adapun, perusahaan decacorn adalah entitas usaha bercorak teknologi 4.0 dengan taksiran valuasi bisnis US$ 10 miliar ke atas atau setara Rp 140 triliun. Perr y menyebutkan, BI terus melakukan langkah-langkah integrasi sistem keuangan ke sejumlah bidang guna menghasilkan dampak ekonomi yang semakin signifikan. Bank sentral telah mendorong kolaborasi tiga pemain penting di industri ini, perbankan, fintech, dan e-commerce, agar bisa saling menyinergikan kegiatan usaha mereka. “Kami sudah mulai mengakselerasi industri pembayaran. Kami sudah merilis reformasi regulasi di sektor ini, yaitu bagaimana bisa mengonsolidasikan industri sistem pembayaran untuk bisa melayani lebih banyak lagi masyarakat. Kami ingin perbankan, fintech, dan e-commerce bisa melayani masyarakat secara menyeluruh,” papar Perry. Selain percepatan konsolidasi industri sistem pembayaran yang terdiri atas perbankan maupun fintech, Perry menyebutkan, BI juga melakukan dua inisiatif lain dalam mendorong pembayaran digital dalam upaya pemulihan ekonomi.
Sumber : Investor Daily (15 Februari 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |