Proyek Infrastruktur Masih Menjadi Andalan Emiten Semen

Senin, 13 May 2024

JAKARTA. Laju kinerja emiten semen tersendat di awal tahun ini. Terlihat dari hasil kinerja bebeapa emiten semen di kuartal I-2024. Misalnya PT Semen Indonesia Tbk (SMGR). Emiten semen BUMN ini mencatatkan penurunan laba yang diatribusikan ke entitas induk 15,99% di periode tersebut. Yakni dari Rp 561,62 miliar menjadi Rp 471,81 miliar. Hasil tersebut seiring dengan penurunan pendapatan SMGR di kuartal I-2024 yang sebesar 6,26%. Yaitu dari Rp 8,94 triliun di kuartal I-2023 menjadi Rp 8,38 triliun di kuartal I-2024. Begitu juga kinerja PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP). Emiten semen ini mengalami penurunan pendapatan 4% dari Rp 4,25 triliun menjadi Rp 4,08 triliun di tiga bulan pertama 2024. Alhasil, laba yang diatribusikan ke entitas pemilik INTP pun anjlok hingga 35,9% dari Rp 371,37 miliar menjadiRp 238,03 miliar. Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer melihat, meski sektor semen mengalami tekanan di awal tahun 2024, secara keseluruhan terdapat potensi penjualan semen di 2024. Misalnya permintaan semen domestik bisa tembus 65,6 juta ton tahun ini. Proyeksi tersebut, menurutnya, didorong dari proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) khususnya semen curah untuk keperluan pembangunan skala besar. Emiten semen perlu memaksimalkan penjualan semen curah, kata Miftahul ke KONTAN, Selasa (7/5).

Sementara Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta melihat adanya penurunan kinerja di kuartal I-2024. Ini efek kondisi oversupply industri semen yang masih berlangsung di periode tersebut hingga kuartal II-2024. Tantangan lainnya adalah kenaikan bahan baku semen yang perlu dicermati para emiten semen. Maka Head of Business Development Division Henan Putihrai Asset Management (HPAM), Reza Fahmi berharap emiten semen bisa fokus pada strategi optimalisasi efisiensi produksi dan diversifikasi produk. Berikutnya adalah ekspansi ke pasar yang lebih berkembang. Reza merekomendasikan beli SMGR target di Rp 9.200 . Lantas jual INTP dengan target di Rp 9.380. Selanjutnya, Nafan hold SMGR dengan target Rp 4.870, SMBR di Rp 214, dan INTP di Rp 7.500. Sedangkan, Miftahul rekomendasikan trading buy SMGR di Rp 4.810, SMBR di Rp 242 dan wait and see untuk saham INTP.

Sumber : Kontan 13 Mei 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)