Aksi Boikot Produk Israel Berdampak ke Kinerja Emiten

Jumat, 05 Apr 2024

JAKARTA. Aksi boikot produk Israel semakin terasa. Bisnis sejumlah emiten pun merosot. Barisan produk yang terkena boikot berafiliasi dengan merek global. Di antaranya Unilever, Starbuck, KFC, dan Pizza Hut. Emiten-emiten itu sejatinya memberikan klarifikasi terkait posisi mereka terhadap konflik Israel-Palestina. Seperti diakui Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), Benjie Yap, penjualan domestik Unilever terdampak aksi boikot pada kuartal IV-2023. Terbesar terjadi pada November dan Desember. Secara tahunan, penjualan dan laba UNVR tergerus. Analis Panin Sekuritas, Andhika Audrey menyoroti aksi boikot memperberat UNVR yang melambat.Kinerja UNVR sudah lebih dulu tertekan perubahan konsumen yang beralih ke produk lebih murah (downtrading).

Selain UNVR, Andhika mengamati PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang memegang banyak lisensi merek barang konsumsi global. Kinerja MAPI mengalami pelemahan pada kuartal IV-2023. "Kami mengestimasi boikot memiliki andil dalam pelemahan penjualan pada kuartal IV-2023," kata Andhika, Kamis (4/4). Hanya saja, MAPI memiliki diversifikasi bisnis, sehingga bisa meredam efek boikot. Beda cerita dengan PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA) dan PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST). Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo mengamati penurunan lebih karena lonjakan beban bahan baku. Azis menilai MAPI masih layak koleksi dengan target harga di Rp 2.150. Andhika menimpali, dampak boikot hanya sementara dan cenderung terbatas di kota tier-2. Dia menjagokan MAPI dengan target harga di Rp 2.100.

Sumber : Kontan 05 April 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)