JAKARTA. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) siap menuntaskan akuisisi saham PT Petrosea Tbk (PTRO) senlai Rp 940 miliar. CUAN akan menggunakan dana pinjaman perbankan untuk mendanai akuisisi PTRO. Sumber dana untuk aksi akuisisi tersebut berasal dari pinjaman yang diperoleh dari Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Dana tersebut akan disetorkan oleh CUAN kepada anak usahanya, yakni PT Kreasi Jasa Persada, sebagai bentuk peningkatan modal. CUAN akan membeli 342,92 juta unit saham PTRO milik pemegang saham lama PTRO, yakni PT Caraka Reksa Optima. Jumlah saham yang akan diakuisisi ini mewakili kurang lebih 34% dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam PTRO. Sebelumnya, para penjual dan pembeli sudah harus memenuhi beberapa syarat pendahuluan. Misalnya, dari sisi pembeli, menyelesaikan uji tuntas (due diligence) terhadap PTRO. Selain itu, harus sudah memenuhi prosedur transaksi material sebagaimana dipersyaratkan Pasal 6 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) 17/2020, termasuk memperoleh persetujuan rapat umum pemegang saham (RUPS). Batas akhir pemenuhan syarat ini pada 31 Maret 2024 mendatang.
Rencana akuisisi yang akan dilakukan oleh Kreasi Jasa Persada merupakan strategi jangka panjang sebagai bagian dari Grup Petrindo. Akuisisi ini bertujuan untuk menambah aset, memperluas jaringan usaha, serta sebagai bagian dari rencana pengembangan usaha jangka panjang CUAN. Terutama, untuk menjadi perusahaan pertambangan dan jasa pertambangan yang terintegrasi. Akuisisi PTRO juga diharapkan akan meningkatkan kinerja operasional menjadi lebih efisien dan efektif. Akuisisi tersebut juga bakal memperkuat portofolio bisnis CUAN di sektor pertambangan batubara, emas, nikel, gas, dan infrastruktur yang telah beroperasi penuh. Direktur Utama Petrindo Jaya Kreasi, Michael mengatakan, ada beberapa strategi jangka panjang yang dilakukan oleh anak usaha CUAN, terkait dengan pengembangan bisnis PTRO. Perusahaan ini bakal menguatkan lini bisnis PTRO dengan meningkatkan value creation dengan klien yang sudah ada maupun diversifikasi klien baru. "Lalu, mendiversifikasikan portofolio proyek PTRO ke sektor pertambangan mineral lain, misalnya di sektor minyak, gas bumi, dan infrastruktur," ujarnya, Senin (5/2). Belum lama ini, PTRO mendapat kontrak onshore early works engineering, procurement and construction (EPC) untuk pengerjaan dua proyek dari BP Berau. Kedua proyek itu yakni Ubadari, Tangguh EGR/CCUS dan Tangguh Onshore Compression (UCC) Project. Nilai kontraknya mencapai Rp 4,6 triliun, dengan jangka waktu pengerjaan 24 bulan.
Sumber : Kontan 06 Februari 2024