JAKARTA. Sejumlah saham big cap menjadi penggerus Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang tahun berjalan ini. Kendati harganya sudah turun dalam, ada beberapa saham laggard yang punya valuasi murah dan layak dicermati. Saham-saham Grup Barito tercatat menjadi saham dengan bobot terbesar yang menggerus IHSG. Ada tiga saham emiten milik Prajogo Pangestu yang menjadi laggard, yaitu PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN), dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT). Ketiganya berkontribusi 143,8 poin terhadap penurunan IHSG secara year to date (ytd). Lalu, saham PT Astra International Tbk (ASII) dan PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), masing-masing telah menekan IHSG sebesar 14,67 poin dan 13,05 poin sepanjang 2024 berjalan ini. Head of Research Team Mirae Asset Sekuritas Robertus Hardy mengatakan, mulai ada normalisasi imbal hasil terhadap saham-saham yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seperti diketahui, pada 2023 lalu, saham-saham pendatang baru seperti BREN dan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) berkontribusi signifikan terhadap kenaikan IHSG. Padahal, valuasi saham-saham tersebut sudah tinggi. Karena itu, lanjut Robertus, investor kemungkinan menimbang ulang potensi imbal hasil sahamsaham tersebut sembari beralih ke saham blue chip. "Ada peluang investor sekarang lebih tertarik kepada saham-saham blue chip yang sudah teruji secara operasional dan finansial, dengan valuasi atraktif," jelas Robertus, pekan lalu.
Valuasi murah
Koreksi beberapa saham blue chip sepanjang tahun ini justru membuat harganya menjadi terdiskon. Menurut Robertus, saham yang masuk dalam daftar laggard seperti ASII dan TLKM sudah menyentuh level valuasi harga terendah. Dari data Bloomberg, price to earning ratio (PER) ASII saat ini 6,89 kali. Sedangkan PER TLKM 16,7 kali. Robertus menyebut, valuasi ASII tidak pernah serendah saat ini, sejak 2020 lalu. Valuasi TLKM juga terendah dalam beberapa tahun terakhir. Mirae Asset Sekuritas pun merekomendasikan trading buy saham ASII dengan target harga Rp 6.700 dan TLKM dengan target Rp 4.200. Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menimpali, prospek IHSG ke depan akan mendapat sokongan dari saham perbankan yang memiliki korelasi positif terhadap tingkat suku bunga acuan. Karena itu, Nico melihat saham blue chip perbankan seperti BBCA, BBRI, BBNI, BMRI masih layak menjadi pilihan investasi.
Sumber : Kontan 05 Februari 2024
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |