BRMS Berjanji Akan Segera Melunasi Utang ke ANTM

Senin, 29 Jan 2024

JAKARTA. Akuisisi 20% saham PT Dairi Prima Mineral (DPM) milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) pada 29 Desember 2017, masih menyisakan tagihan bagi BRMS. Lewat siaran persnya, BRMS menyatakan, hingga 31 Desember 2023 telah mencicil sebanyak empat kali senilai total US$ 29,3 juta, dari total nilai transaksi yang sebesar US$ 57,31 juta atau setara Rp 774,43 miliar. "(Sisa) Sebesar US$ 28 juta, rencananya akan diselesaikan secepatnya," tulis manajemen BRMS, Jumat (26/1). Namun sayang, tidak dijelaskan dengan rinci, skema pembayaran transaksi akuisisi yang sudah berlangsung selama enam tahun tersebut. Juga tidak diterangkan, apakah BRMS dikenai denda oleh ANTM karena berlarutnya pelunasan transaksi akuisisi 20% saham Dairi Prima Mineral. Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hingga kini tidak berkomentar mengenai sisa piutang yang belum dibayar oleh emiten milik Nirwan Bakrie tersebut kepada ANTM. Menerima pesan singkat KONTAN, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo tidak memberikan jawaban.

Sekretaris Perusahaan ANTM Syarif Faisal Alkadrie menyatakan akan mempelajarinya. "Coba kami elaborasi dahulu ya," tulis Faisal dalam pesan singkatnya kepada KONTAN, Kamis (25/1). Sedangkan Ketut Sumedana, Kepala Pusat Penerangan Umum Kejaksaan Agung (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung menyatakan belum mendapat informasi rinci mengenai persoalan tersebut. Entah mengapa begitu lama bagi emiten yang dikendalikan oleh Nirwan Dermawan Bakrie ini membayar seluruh nilai transaksi kepada ANTM. "Sampai dengan tanggal pelaporan keuangan, perusahaan masih dalam tahap berdiskusi dengan ANTM untuk penyelesaian utang lain-lain," tulis manajemen BRMS, dalam laporan keuangan 30 September 2023. Adapun kas dan setara kas BRMS hanya berjumlah US$ 9,71 juta. Mungkin ANTM memang tidak terlalu memusingkan piutangnya, mengingat posisi kas dan setara kas perusahaan pelat merah ini cukup tambun. Kas dan setara kas ANTM hingga sembilan bulan pertama tahun 2023 bernilai sebesar Rp 7,54 triliun.

Sumber : Kontan 29 Januari 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)