Kolombo. Srilanka tengah mengupayakan investasi baru untuk mendanai maskapai pelat merah negara tersebut, SriLankan Airlines. Investasi ini akan dilakukan melalui divestasi saham. Ini juga seiring program bantuan US$ 2,9 miliar dari Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF). Sri Lanka berhasil mendapat persetujuan dana talangan awal. Tapi persetujuan ini perlu mendapat restu dari Dewan Eksekutif IMF.Srilankan Airlines merupakan salah satu badan usaha milik negara yang mencetak kerugian terbesar akibat runtuhnya industri pariwisata di masa pandemi Covid-19. Srilankan Airlines mencetak rugi operasional US$ 575 juta sejak 2015.Kementerian Keuangan Sri Lanka mengumumkan, batas penawaran investasi untuk maskapai ini sampai 5 Desember 2023. Penjualan saham tersebut ditargetkan rampung pada Juni tahun depan. Pemerintah Sri Lanka juga tengah berupaya merestrukturisasi utang maskapai ini.
Sumber : Kontan 1 November 2023
| Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
|---|---|---|---|
| ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
| BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
| UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |
