JAKARTA. Tahun ini sejumlah emiten dalam negeri menjadi target akuisisi pemodal asing. Catatan KONTAN, setidaknya ada sejumlah emiten saham di Tanah Air yang menjadi sasaran akuisisi. Terbaru, perusahaan asal Jepang, Alsok telah menuntaskan akuisisi 44,62% saham SOSS. Aksi korporasi ini dilakukan melalui anak usahanya, yakni PT Alsok Bass Indonesia Security Services. Alsok membeli sekitar 44,62% saham SOSS, setara dengan 340 juta saham senilai total Rp 200,60 miliar. Harganya tergolong premium, yakni di Rp 590 per saham. Sebelum rencana akusisi SOSS, emiten saham perusahaan pembiayaan (multifinance) PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN), serta emiten saham kabel PT Voksel Electric Tbk (VOKS), sudah lebih dulu diincar oleh pemodal asing. Ihwal akuisisi MFIN, proses akuisisi ini terungkap pada 26 Juni 2023, manakala MUFG Bank Ltd dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (AMDF) mengumumkan akan mengakuisisi MFIN. Keduanya akan mencaplok 80,6% saham MFIN. Berdasarkan jumlah saham beredar MFIN sebanyak 2,65 miliar, maka banderol harga transaksi ini sekitar Rp 3.300 per saham.
Adapun soal kabar kelanjutan akuisisi VOKS, sejauh ini masih belum terang benderang. Namun kabarnya, Heng Tong Optic-Electric International Co Ltd berniat mencaplok 42,97% saham emiten kabel tersebut. Sejauh ini, saham-saham yang menjadi target akuisisi ini cenderung bergerak menguat. Senior Research Analyst Reliance Sekuritas, Lukman Hakim mengatakan, aksi korporasi itu memang bisa memberikan sinergi baru. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, lini bisnis keempat emiten itu menjanjikan. tapi prospek sahamnya jangka pendek dan menengah kurang kondusif. Ambil contoh, sepanjang tahun ini MFIN sudah melonjak 71,69%. Hingga akhir perdagangan Rabu (23/8), saham MFIN bertengger di Rp 2.840. Tapi, kenaikan harga saham emiten pembiayaan itu menyebabkan valuasi MFIN sudah overvalued. Price earning ratio (PER) MFIN sebesar 15,58 kali dengan price to book value (PBV) di 2,34 kali. "Sehingga, saat ini sudah tidak menarik untuk dibeli. Mayoritas kenaikan MFIN hanya terjadi dalam satu pekan, yakni di akhir Juni 2023 setelah pengumuman akuisisi," kata dia, Rabu (23/8).
Adapun soal kabar kelanjutan akuisisi VOKS, sejauh ini masih belum terang benderang. Namun kabarnya, Heng Tong Optic-Electric International Co Ltd berniat mencaplok 42,97% saham emiten kabel tersebut. Sejauh ini, saham-saham yang menjadi target akuisisi ini cenderung bergerak menguat. Senior Research Analyst Reliance Sekuritas, Lukman Hakim mengatakan, aksi korporasi itu memang bisa memberikan sinergi baru. Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, lini bisnis keempat emiten itu menjanjikan. tapi prospek sahamnya jangka pendek dan menengah kurang kondusif. Ambil contoh, sepanjang tahun ini MFIN sudah melonjak 71,69%. Hingga akhir perdagangan Rabu (23/8), saham MFIN bertengger di Rp 2.840. Tapi, kenaikan harga saham emiten pembiayaan itu menyebabkan valuasi MFIN sudah overvalued. Price earning ratio (PER) MFIN sebesar 15,58 kali dengan price to book value (PBV) di 2,34 kali. "Sehingga, saat ini sudah tidak menarik untuk dibeli. Mayoritas kenaikan MFIN hanya terjadi dalam satu pekan, yakni di akhir Juni 2023 setelah pengumuman akuisisi," kata dia, Rabu (23/8).
Sumber : Kontan 24 Agustus 2023
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |