BUMN Karya Berburu Proyek IKN Rp 18 T

Senin, 16 Jan 2023

JAKARTA, ID – Sebanyak empat BUMN karya bakal berburu paket pekerjaan senilai Rp 18 triliun di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada tahun ini. Keempat BUMN tersebut yakni PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT), PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PTPP), PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA). Hal ini mengacu dari keterangan Ketua Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Danis H. Sumadilaga, yang menyatakan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membuat program untuk pembangunan infrastruktur dasar IKN selama 2022-2024 sebesar Rp 43 triliun. Dari total tersebut, sebanyak 29 program paket pekerjaan atau setara Rp 25 triliun dinyatakan sudah terkontrak. “Komposisi kontraktor yang paling banyak memenangkan proyek datang dari BUMN Karya karena nilai proyeknya besar-besar. Jadi sesuai dengan klasifikasi mereka,” tutur Danis baru-baru ini. Paralel dengan paket-paket yang ditenderkan, Danis meyakini, BUMN Karya akan terus berupaya memperoleh porsi sebanyak-banyaknya melalui partisipasi mereka dalam proses tender. Apalagi, khusus pembangunan infrastruktur dasar di IKN, pemerintah akan memfokuskan kepada kontraktor atau investor domestik karena peraturan memungkinkan demikian.

Alhasil, ceruk tersebut menjadi potensi besar bagi perusahaan-perusahaan konstruksi pelat merah untuk mengamplifikasi perolehan kontrak baru di IKN. Pasalnya, mengacu pada data paket pekerjaan yang sudah terkontrak senilai Rp 25 triliun dari total Rp 43 yang diprogramkan PUPR, berarti masih tersisa Rp 18 triliun yang menunggu pinangan BUMN Karya. Dari sisi pelaksanaan, Danis juga menyebut terdapat lima proyek yang kini dalam proses tender dan diharapkan sampai akhir tahun 2023, proyek yang sudah terkontrak meningkat menjadi Rp 30 triliun. Merepons hal tersebut, Sekretaris Perusahaan Adhi Karya Farid Budiyanto menyampaikan bahwa Adhi menyadari beberapa tender proyek IKN bernilai fantastis segera ditender pemerintah. Karena itu, proyek IKN akan menjadi program yang perseroan terus sasar untuk meningkatkan raihan kontrak baru di tahun 2023. “Arah pastinya, yang jelas, untuk IKN termasuk dalam target sasaran yang kita kejar di tahun 2023. Mudah -mudahan, kami bisa mendapatkan tambahan kontrak baru yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya,” kata Farid kepada Investor Daily baru-baru ini. Sesuai rencana, pemerintah melalui Kementerian PUPR bakal merealisasikan pembangunan mega proyek IKN dalam lima tahap. Pada tahap pertama (2022-2024), pemerintah fokus pada pembangunan infrastruktur dasar utama di antaranya meliputi infrastruktur penyediaan air minum, ketenagalistrikan, TIK, dan pengelolaan persampahan dan air limbah. Kemudian, tahap kedua (2025- 2029), pemerintah akan fokus membangun di antaranya fasilitas transportasi umum, perluasan kawasan permukiman ASN dan TNI/ Polri. Pada tahap ketiga (2030-2034), infrastruktur yang akan dibangun di antaranya berupa kawasan industri dan klaster ekonomi, dan pusat digitalisasi.

Sumber: Investor Daily, 16 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)