Telkom Dorong Digitalisasi Ekosistem Logistik Pelabuhan

Jumat, 13 Jan 2023

JAKARTA, ID – PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, melalui Leap, menghadirkan platform digital Logee untuk dapat mendigitalisasi ekosistem logistik di Tanah Air, terutama pelabuhan. Logee diinisiasi untuk dapat memberikan solusi terkait ekspor-impor untuk menjadi lebih efektif dan efisien melalui pemanfaatan teknologi digital. Ekosistem digital yang dihadirkan oleh Logee sejalan dengan cita-cita pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional yang tertuang dalam Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang Rencana Aksi Penataan Ekonomi Logistik Nasional. Saat ini, biaya logistik Tanah Air mencapai 26% dari PDB, dengan rata-rata biaya logistik sekitar 13%. Direktur Digital Bisnis Telkom Fajrin Rasyid mengatakan bahwa upaya Telkom mengakselerasi ekosistem digital logistik, khususnya di pelabuhan, saat ini telah mengubah proses konvensional menjadi digital secara paperless dengan proses yang lebih sederhana dan transparan. Tujuannya untuk mengurangi cost operational logistics perusahaan pengurusan jasa kepabeanan (PPJK). “Saat ini, Logee telah terintegrasi dengan Terminal Peti Kemas (TPK) NPCT1 (New Priok Container Terminal One), TPK KOJA, National Logistic Ecosystem (NLE), dan yang terbaru JICT (PT Jakarta International Container Terminal),” ujar Fajrin, dikutip Kamis (12/1/2023).

Dengan digitalisasi, lanjut dia, pemerintah berharap biaya logistik bisa ditekan hingga 17% tahun 2024. Telkom, sebagai BUMN dengan fokus penguatan digital, pun memiliki tanggung jawab untuk mengakselerasi ekosistem digital tersebut. Pengurusan gate pass di pelabuhan disebutnya sudah menjadi kegiatan operasional sehari-hari oleh pemilik barang atau PPJK. Pemanfaatan teknologi juga sudah merambah di terminal pelabuhan dikarenakan sudah menggunakan terminal operating system (TOS). Meski begitu, pemesanan truk untuk pengiriman kontainer masih cenderung sulit dan lambat, karena pemilik harus menghubungi pemilik truk satu per satu untuk memastikan ketersediaan. Terlebih lagi, ketika kontainer sudah diangkut di dalam truk, pemilik barang tidak dapat memantau lokasi truk secara real-time. Pengalaman serupa dirasakan oleh Direktur PT Adhika Maju Mandiri Yosua Suryadhika. Menurut dia, industri logistik dan kepelabuhan di Indonesia merupakan sektor bisnis yang memiliki banyak potensi, namun dalam aktivitasnya masih begitu kompleks. “Sebagai pelaku logistik, khususnya ekspor dan impor barang, saya merasakan rumitnya proses pengiriman kontainer. Pengurusan gate pass memerlukan upaya lebih di mana masih harus membuka beberapa sistem billing TPK yang berbeda, dan apabila ada masalah dokumen, harus datang langsung ke TPK,” ungkap Yosua.

Sumber: Investor Daily 13 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)