Laba Menyusut, Perbankan AS Bersiap Hadapi Resesi

Rabu, 11 Jan 2023

NEW YORK, ID – Raksasa perbankan Amerika Serikat (AS) diprediksi merilis laporan laba kuartal IV yang lebih rendah pada minggu ini. Hal tersebut disebabkan para kreditur tengah menimbun uang cadangan untuk persiapan perlambatan ekonomi yang bakal memukul perbankan investasi. Terdapat empat raksasa bank Amerika yang bakal merilis laporan pendapatan pada Jumat (13/1/2023) yakni JPMorgan Chase and Co, Bank of America Corp, Citigroup Inc, dan Wells Fargo and Co. Selain itu, bersama dengan Morgan Stanley dan Goldman Sachs, keenam kreditor terbesar itu juga akan mengumpulkan dana cadangan, yang bila digabungkan mencapai US$ 5,7 miliar, untuk mempersiapkan pinjaman yang memburuk. Jumlah ini lebih dari dua kali lipat dari US$ 2,37 miliar yang disisihkan setahun sebelumnya. Demikian proyeksi rata-rata Refinitif. “Sebagian besar ekonom AS memperkirakan terjadi resesi atau perlambatan signifikan di tahun ini. Bank-bank kemungkinan bakal memasukkan prospek ekonomi yang lebih parah,” ujar analis Morgan Stanley yang dipimpin oleh Betsy Graseck dalam catatan, yang dilansir Reuters pada Selasa (10/1/2023). Sebagai informasi, The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga secara agresif dalam upaya meredam laju inflasi mendekati level tertinggi dalam beberapa dekade. Kenaikan harga dan biaya pinjaman yang lebih tinggi itu telah mendorong konsumen dan bisnis mengekang pengeluaran mereka. Mengingat bank-bank berfungsi sebagai perantara ekonomi, keuntungan mereka pun menurun ketika aktivitas melambat.

Berdasarkan perkiraan analis awal dari Refintiv, keenam bank diprediksi melaporkan penurunan laba bersih rata-rata 17% pada kuartal keempat dari tahun sebelumnya. Namun, tetap saja para kreditor bertahan untuk meraih keuntungan dari kenaikan suku bunga yang memungkinkan mereka mendapatkan lebih banyak dari bunga yang mereka bebankan kepada peminjam. Di sisi lain, kalangan investor dan analis akan fokus pada pernyataan dari para bos perbankan sehubungan alat ukur penting terhadap prospek ekonomi. Beberapa minggu terakhir, jajaran eksekutif juga telah memperingatkan soal lingkungan bisnis yang lebih keras, yang telah mendorong perusahaan memangkas kompensasi atau menghilangkan lapangan pekerjaan. Semisal yang dialami Goldman Sachs, yang dijadwalkan memberhentikan ribuan karyawan mulai Rabu (11/1/2023) – yang dikutip dari para sumber, Minggu (8/1/2023). Morgan Stanley dan Citigroup, antara lain, pun telah mengurangi pekerjaan pasca anjloknya aktivitas perbankan investasi.

Sumber: Investor Daily 11 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)