Blibli Bakal Berkibar setelah IPO

Selasa, 10 Jan 2023

JAKARTA, ID – PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) atau Blibli diprediksi berkibar setelah melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham tahun 2022. Bermodalkan dana hasil IPO saham, Blibli bisa memperkuat ekosistem layanan digital yang tahun lalu memiliki rata-rata nilai belanja konsumen dalam sekali pembelian (average order value/AOV) tinggi.

Analis BRI Danareksa Sekuritas Niko Margaronis mengatakan, AOV tinggi dengan barang asli memungkinkan Blibli untuk fokus pada pengguna berpenghasilan menengah ke atas. Pengguna menikmati kemahahadiran ritel, pengiriman yang kuat, dan dukungan fintech yang menciptakan efek “roda gila” di platform Blibli. “Pedagang kecil hingga OEM atau produsen besar juga mendapat manfaat dari retail 1P Blibli, distribusi dan pemenuhan omnichannel. Efek ini akan mendukung pertumbuhan TPV Blibli beberapa kali lipat dengan perusahaan mencapai EBITDA positif pada 2025 atau sebelumnya,” ujar Niko dalam riset terbarunya. Kehadiran Grup Djarum memastikan eksekusi yang kuat, pertumbuhan ekosistem, dan perlindungan bagi Blibli untuk setidaknya mencapai pencapaian EBITDA. “Kami memulai rekomendasi dengan beli dan target harga Rp 600 berdasarkan kelipatan peer-nya. Ini juga berlaku vertikal dan sinergi TPV tinggi,” sebut Niko. Analis menjelaskan, tiga platform berbeda Blibli berspesialisasi dalam elektronik konsumen, gaya hidup, dan bahan makanan, menjadi proposisi unik yang dikembangkan sendiri yang tidak dapat dengan mudah ditandingi oleh non platform. Kemahahadiran ritel Blibli mendorong loyalitas pengguna yang lebih kuat dan kelengketan yang merangsang frekuensi pembelian. “Selain itu, merchant/produsen/reseller OEM ditawarkan omnichannel yang memastikan kehadiran offline dan online. Blibli menjadi jembatan untuk kebangkitan masyarakat Indonesia menuju lebih sejahtera,” tegas Niko. Menggunakan ritel 1P, Blibli dipercayakan inventaris barang -barang bermerek dengan janji AOV tinggi. Menjual barang-barang tiket besar dengan diferensiasi dalam pengiriman jarak jauh, Blibli memposisikan diri pada segmen berpenghasilan menengah dan tinggi.

“Memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap produk palsu, Blibli telah membangun reputasi untuk barang asli yang membantu mempertahankan posisi ini,” kata Niko. Selain itu, Blibli lebih unggul dengan bisnis travelling. Tiket. com adalah platform yang sangat bersiklus. “Memanfaatkan normalisasi bertahap dalam lalu lintas perjalanan, kami berharap tiket.com melampaui level TPV yang dicapai sebelum Covid pada awal 2023,” sambung analis. Tiket.com menguasai 24% pangsa pasar pemesanan perjalanan online di Indonesia dengan berbagi dengan pemain incumbent. Analis berpendapat bahwa untuk duopoli yang lebih stabil, pemain kedua harus mengontrol 30% lebih bagian. Blibli akan memiliki lebih banyak ruang gudang untuk persediaan dan pemenuhan merchant pada awal 2024, meningkatkan kapasitas sebesar 77%. Komitmen ini harus menarik lebih banyak volume TPV dan kemitraan ritel 1P dengan OEM dan produsen di vertikal yang ada dan yang baru. Penciptaan EBITDA diharapkan pada tahun 2025 dan sebelumnya. Blibli memiliki banyak ruang untuk berkembang ditambah Bank andalan grup Djarum harus menawarkan keuntungan yang signifikan dalam hal pengguna. Blibli dapat mencapai profitabilitas pada tahun 2025 atau lebih awal dengan pertumbuhan TPV 1P & 3P dan mewujudkan sinergi platform serta leverage operasi. “Kami memperoleh nilai perusahaan (EV) dan akibatnya nilai ekuitas Blibli menggunakan rata-rata tertimbang dari kelipatan 2023 dari pendapatan bersih Blibli ke depan. EV/Laba kotor dengan asumsi GBPD Blibli pada akhirnya akan mencapai tingkat yang sama dengan laba kotornya, yang berkisar antara 2,75 kali – 3,03 kali dan 5,03 kali – 5,07 kali. Blibli seharusnya memiliki nilai ekuitas wajar antara Rp 68,5 – Rp 72,8 triliun,” pungkas Niko.

CEO dan Co Founder Blibli Kusumo Martanto pernah menjelaskan, Global Digital Niaga Blibli.com optimistis mampu catatkan kinerja lebih baik pasca resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu akan dicapai perseroan dengan menekankan strategi efisiensi dan juga memperkuat omnichannel. Dia mengatakan, dengan aksi korporasi ini maka perseroan semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik individu maupun institusi. “Selain itu, perseroan akan terus berusaha untuk mencari rekanan kerja sama baik dari global, nasional dan juga UMKM,” jelas dia. Selain memperkuat omnichannel, perseroan juga menerapkan strategi efisiensi yang sudah dilakukan perseroan sejak tiga tahun yang lalu secara berkesinambungan pada semua platform seperti Blibli, tiket.com dan juga platform grosir yakni Ranch. “Strategi ini juga akan perseroan gunakan dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi secara global pada tahun depan,” ujar Kusumo. Hingga September 2022, Blibli membukukan total transaksi atau total processing value (TPV)  konsolidasi melesat 105% menjadi Rp 40,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 19,8 triliun.  Pada kuartal III-2022, emiten teknologi Grup Djarum ini juga mencetak pertumbuhan pada rata-rata nilai belanja konsumen atau average order value (AOV) menjadi Rp 1.028.956 dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp 714.570. Menurut manajemen, pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan TPV pada semua segmen terutama dari segmen 3P Ritel yang dikontribusikan dari pemulihan pada sektor perjalanan (travel) di tiket.com. Pertumbuhan TPV juga diikuti dengan peningkatan Gross Profit Before Discount (GPBD) konsolidasi dari Rp 679 miliar pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi Rp 1,8 triliun pada periode yang sama tahun ini, atau tumbuh sebesar 167%.  Dengan demikian, Blibli berhasil mencatatkan peningkatan take rate konsolidasi dari 3,4% pada periode sembilan bulan tahun 2021 menjadi 4,5% pada periode yang sama tahun ini.  Sepanjang 2022, Blibli melakukan penguatan di segmen Toko Fisik dengan membuka beberapa Flagship Stores yang terdiri dari monobrand store seperti Samsung Experience Store dan Hello, monobrand store Blibli untuk salah satu leading brand, Apple, di mana Blibli telah ditunjuk sebagai Apple tier-1 partner di Indonesia. Blibli juga memiliki multibrand store seperti Blibli Store dan toko Tukar Tambah. Saat ini, Blibli tercatat telah mengoperasikan lebih dari 100 Flagship Stores serta 70 gerai Ranch Market yang tersebar di seluruh Indonesia.  Sampai September 2022, solusi omnichannel Blibli bahkan telah menjangkau lebih dari 27.000 Click dan Collect dan Blibli InStore, serta lebih dari 160.000 Blibli Mitra yang merupakan pengusaha mikro serta toko-toko kelontong.

Sumber: Investor Daily 10 Januari 2023


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)