Bakrie Sumatera Plantations Siapkan Dana Replanting Rp 500 Miliar

Senin, 15 Aug 2022

JAKARTA – PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) menyiapkan anggaran Rp 500 miliar untuk penanaman kembali (replanting) kebun kelapa sawit perseroan di tahun ini. Dana tersebut berasal dari kas internal perusahaan. Dana replanting itu merupakan bagian dari belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 760 miliar yang telah dialokasikan perseroan sampai akhir 2022. Wakil Direktur Utama Bakrie Sumatera Plantations B S Vinayak menyebutkan, anggara capex terbagi dalam dua pos pengeluaran, yakni untuk lini bisnis hulu Rp 500 miliar dan hilir Rp 260 miliar. “Capex kami tahun ini lumayan besar, hulu untuk kebun replanting, hilir untuk seperti renewable chemical,” jelas Vinayak dalam paparan publik secara virtual, akhir pekan lalu. Pada sektor bisnis hilir industri kelapa sawit, capex UNSP akan dikerahkan untuk ekspansi lini produk dengan sejumlah pengembangan. Upaya ini bertujuan untuk menangani fluktuasi harga crude palm oil (CPO). “Karena kami punya industri terintegrasi sampai produk CPO, perusahaan ini terus mencari produk turunan yang menghasilkan margin paling tinggi. Jadi, produk mix paling tinggi ini kami beri peringkat. Ini kan full capex jadi Rp 260 miliar untuk itu, produk yang untungnya paling tinggi,” jelas Direktur Bakrie Sumatera Plantations Andi W Setianto. Tahun ini, UNSP menargetkan kenaikan pendapatan di kisaran 15- 20% secara konsolidasi dari lini bisnis hulu dan hilir. Hal ini seiring upaya peningkatan produktivitas di kisaran sama yang membuat perseroan optimistis meraih pertumbuhan penjualan bersih lebih baik pada 2022.

Tahun lalu, UNSP berhasil mengantongi pendapatan bersih Rp 3,97 triliun. Sehingga bila penjualan meningkat 20%, perseroan berpotensi mencatatkan pendapatan Rp 4,76 triliun pada akhir 2022. Sementara itu, sampai paruh pertama tahun ini, Andi menyebutkan bahwa Bakrie Sumatera Plantations diperkirakan telah meraih pendapatan sebesar Rp 2,3 triliun. Dia mengaku tidak khawatir dengan fluktuasi harga produk kelapa sawit dan turunannya, karena perseroan fokus pada peningkatan produktivitas. “Kami yang penting meningkatkan produktivitas. Dengan begitu, pendapatan dari bisnis hulu dan hilir akan mengikuti pertumbuhan produksi. Kalau kami terus berpikir untuk meningkatkan produktivitas, kami tidak perlu takut dengan harga CPO,” tegas Andi. Pada kesempatan yang sama, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Bakrie Sumatera Plantations menyetujui perubahan susunan pengurus perseroan, dari lima komisaris dan lima direksi menjadi tiga komisaris dan empat direksi. Dengan begitu, susunan komisaris UNSP saat ini diisi oleh Nalinkant Amratlal Rathod sebagai komisaris utama, serta Anindya Novyan Bakrie dan Nengah Rama Gautama sebagai komisaris.

Sumber: Investor Daily (15 Agustus 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)