KARAWANG – Operator telekomunikasi XL Axiata bekerja sama dengan Meta dan Google untuk membangun Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Echo yang menghubungkan California, Amerika Serikat (AS), melintasi samudera Pasifik, lalu ke Indonesia (Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat). Kemudian, SKKL masih akan disambungkan ke negara Singapura.
Kehadiran SKKL Echo tersebut ditandai dengan penyambutan Golden Buoy yang tiba di Tanjung Pakis, Rabu (22/6/2022). Bagi XL Axiata, berlabuhnya Golden Buoy merupakan bagian dari komitmen XL Axiata untuk terus memberikan kualitas jaringan dan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia. Apalagi, penambahan infrastruktur fiber optik tersebut dihubungkan ke jaringan global. Hal itu juga selaras dengan upaya XL Axiata untuk mewujudkan visi menjadi operator konvergensi terdepan di Indonesia, termasuk mendukung penyediaan layanan internet tercepat bagi pelanggan dan masyarakat di Indonesia. Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata I Gede Darmayusa mengatakan, kedatangan Golden Buoy di Tanjung Pakis merupakan bagian dari rangkaian pembangunan proyek SKKL Echo yang sangat panjang. Sebab, kabel fiber optik ditarik dari California, AS, melintasi Samudera Pasifik, langsung ke Indonesia, dan selanjutnya dihubungkan hingga Singapura. “Setelah sampai di Indonesia, SKKL Echo akan dikoneksikan dengan sistem jaringan milik XL Axiata, kemudian bisa kami manfaatkan untuk meningkatkan kualitas koneksi internet bagi pelanggan dan masyarakat Indonesia,” kata Gede, saat penarikan SKKL dari kapal menuju ke darat di Tanjung Pakis. Dia menjelaskan, SKKL Echo dibangun bersama Meta, Google, dan XL Axiata. Pembangunan proyek ini mulai dikerjakan sejak tahun 2021 dan direncanakan selesai pada 2023.
Penyerahan Golden Buoy SKKL Echo di Tanjung Pakis tersebut juga menandai dimulainya pemasangan SKKL Echo di Indonesia sepanjang kurang lebih 4.000 kilometer (km), dari total sepanjang 15.000 km. Pantai Tanjung Pakis sengaja dipilih sebagai landing point di Indonesia dan terhubung ke Singapura dan California. Gede berharap, proyek akan tuntas dan bisa mulai beroperasi pada kuartal III-2023. Manajemen XL Axiata pun sangat menantikan manfaat dari SKKL Echo untuk meningkatkan kualitas layanan internet. Keberadaan SKKL tersebut sekaligus akan menambah koneksi internet ke jaringan global dan memperkuat lagi koneksi melalui SKKL yang selama ini sudah dimiliki XL Axiata. “Bagi XL Axiata, keberadaan SKKL Echo ini akan memberikan alternatif akses internet dan data dengan kapasitas besar ke luar negeri, yang pada akhirnya, akan bisa meningkatkan kualitas akses internet bagi seluruh pelanggan, termasuk kalangan korporasi dan pemerintahan,” imbuhnya. Selain itu, SKKL yang menghubungkan langsung Indonesia dengan Amerika Utara itu akan memberikan manfaat langsung terhadap akses internet di Tanah Air karena kebutuhan masyarakat untuk mengakses internet secara cepat dan stabil juga terus meningkat. “Kami juga berharap, keberadaan SKKL ini akan berkontribusi untuk pertumbuhan ekonomi digital pada masyarakat secara luas sampai ke pelosok dan Kawasan Timur Indonesia,” lanjut Gede.
Saat ini, XL Axiata telah memiliki sejumlah SKKL yang mendukung layanan akses internet ke jaringan global. SKKL tersebut antara lain SKKL Batam – Sarawak yang mulai dioperasikan awal Juni 2022, SKKL Australia – Indonesia – Singapura yang beroperasi Oktober 2018. Lebih jauh, hingga saat ini, jaringan XL Axiata telah tersebar di 34 provinsi di Tanah Air. Sebagian besar jaringan juga telah menembus dan melayani masyarakat di pelosok-pelosok daerah yang terpencil dan berada di perbatasan negara. Total, peresroan mengoperasikan sebanyak lebih dari 133 ribu base tranceiver station (BTS), di antaranya 83 ribu merupakan BTS 4G dan jaringan fiber optik sepanjang lebih dari 113 ribu kilometre. Semuanya menopang kekuatan jaringan XL Axiata untuk melayani sekitar 57 juta pelanggan di berbagai wilayah Indonesia. Mulai berop erasi secara komersial sejak 8 Oktober 1996, XL Axiata saat ini menyediakan beragam layanan bagi pelanggan ritel dan korporat yang didukung jaringan luas dan berkualitas di seluruh Indonesia. Sejak 2015, perseroan telah mengimplementasikan jaringan 4G LTE berkualitas dengan skala nasional, kemudian dilanjutkan dengan pengembangan jaringan 5G di kuartal ketiga 2021. XL Axiata merupakan bagian dari Axiata Group bersama dengan Celcom (Malaysia), Dialog (Sri Lanka), Robi (Bangladesh), Smart (Kamboja), Ncell (Nepal), dan edotco (Malaysia).
Sumber: Investor Daily (23 Juni 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |