JAKARTA – PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 800 miliar atau Rp 180 per saham. Aksi korporasi tersebut telah disetujui pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) MPMX pada Rabu (18/5/2022). “Sesuai dengan hasil RUPS hari ini, dividen yang kami distribusikan untuk tahun buku 2021 berjumlah Rp 180 per saham. Secara total, kurang lebih Rp 800 miliar,” kata Direktur Keuangan MPMX Beatrice Kartika dalam paparan publik MPMX, Rabu (18/5/2022). Beatrice mengatakan, jumlah dividen yang dibagikan kali ini lebih besar dibanding tahun lalu yang sebesar Rp 115 per saham. Adapun jadwal dan tata cara pembagian dividen akan segera diumumkan oleh perseroan. “H plus 2 dari RUPS hari ini, jadi di tanggal 20 Mei akan ada keterbukaan informasi dari kami,” kata GM Corporate Communication & Sustainability Mitra Pinasthika Mustika Natalia Lusnita. Adapun pada 2021, MPMX mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp 402 miliar atau melonjak 208% dari tahun sebelumnya Rp 134 miliar. Untuk pendapatan 2021, MPMX membukukan Rp 12,9 triliun atau naik 15% dibandingkan pendapatan tahun sebelumnya Rp 11,18 triliun. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), mayoritas saham MPMX digenggam oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), yaitu sebanyak 56,69% atau 2.530.083.541 saham. Jika jumlah saham MPMX yang dimiliki Saratoga itu dikalikan besaran dividen per saham Rp 180, jumlah dividen yang didapatkan SRTG dari MPMX adalah sekitar Rp 455 miliar.
Sementara hingga kuartal I-2022, Mitra Pinasthika telah membukukan peningkatan laba bersih inti sebesar 17% menjadi Rp 125 miliar. Natalia Lusnita menjelaskan, peningkatan laba sejalan dengan keberhasilan perseroan dalam mengelola biaya operasional dan kenaikan laba dari entitas Asosiasi JACCS MPM Finance Indonesia (JMFI) sebesar 8% secara tahunan menjadi Rp 21 miliar. Kinerja positif ini berhasil dicapai meski pendapatan perseroan pada kuartal I-2022 turun 3% menjadi Rp 3,1 triliun. “Pendapatan yang diperoleh di kuartal I-2022 telah mencapai sekitar 22% dari target pendapatan yang kami tetapkan untuk tahun 2022,” jelas dia. Selama kuartal pertama tersebut, pendapatan bersih MPM Insurance tumbuh 8% menjadi Rp 73 miliar, terutama disebabkan oleh kenaikan premi bruto. Laba kotor juga naik 15% menjadi Rp 48 miliar dengan margin laba kotor meningkat dari 62% menjadi 66% karena diversifikasi portofolio produk. Sedangkan pada lini bisnis MPMRent yang juga menjadi salah satu pemain terbesar di industri dalam jumlah armada, berhasil membukukan penambahan unit sewa sebesar 7% menjadi lebih dari 12.211 unit dan tingkat utilisasi naik menjadi 95%. “Meskipun jumlah armada lebih besar, penjualan mobil bekas merupakan salah satu pendorong utama pendapatan MPMRent. Pada kuartal I-2022, volume penjualan mobil bekas meningkat 16% YoY menjadi 815 unit dengan kontribusi unit eksternal naik dari 8% menjadi 22%,” ujar Natalia.
Sumber: Investor Daily (19 Mei 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |