Bank Mandiri Salurkan Kredit Sindikasi Rp 3,98 Triliun ke CMP

Jumat, 08 Apr 2022

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menegaskan dukungannya mendorong percepatan hilirisasi mineral dalam negeri. Perseroan menyalurkan kredit sindikasi US$ 277,69 juta atau sekitar Rp 3,98 triliun (kurs Rp 14.368) ke PT Ceria Metalindo Prima (CMP) yang merupakan bagian dari PT Ceria Nugraha Indotama (CNI) Grup. Kredit sindikasi ini disalurkan untuk membangun proyek smelter pengolahan bijih nikel laterit Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) yang terdiri dari sebuah pabrik Rotary Kiln Electric Funance (RKEF1) dan infrastruktur pendukung operasional RKEF1 di Lapaopao, Kolaka, Sulawesi Tenggara, dengan tenor hingga 9 tahun. Adapun dalam perjanjian tersebut Bank Mandiri bertindak sebagai Mandated Lead Arranger and Bookrunner. Komitmen tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kredit sindikasi oleh Direktur Corporate Banking Bank Mandiri Susana Indah K Indriati bersama Plt Direktur Utama Bank Sulselbar H Yulis Suandi, SEVP Bisnis Bank BJB Beny Riswandi dan Direktur PT CMP Derian Sakmiwata, yang disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif serta Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi beserta Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Alexandra Askandar di Kantor Pusat Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (6/4).

Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi menjelaskan, kerja sama ini diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi, memberikan nilai tambah bagi industri di dalam negeri, serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat. “Penandatanganan perjanjian kredit sindikasi hari ini terasa sangat spesial, karena menjadi tonggak sejarah bukan hanya bagi Ceria Nugraha Indotama (CNI) Group, namun juga bagi Bank Mandiri,” jelas Darmawan dalam keterangan resmi, Kamis (7/4). Kesepakatan pembiayan tersebut juga menjadi bukti komitmen Bank Mandiri dalam mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN). CNI dan Bank Mandiri merancang skema pembiayaan secara project finance, yang juga merupakan project pembiayaan di mana Bank Mandiri menjadi Structuring dan Coordinating Bank. Pembiayaan kepada CMP ini berfokus pada pembangunan pabrik smelter ferro nickel, yang diharapkan akan mempermudah akses produksi dan distribusi olahan nikel baik dari maupun kepada masyarakat Indonesia secara umum. “Kami berharap dengan pembiayaan fasilitas term loan ini, dapat membantu Indonesia untuk memainkan peran sentral dalam dinamika pasar nikel bagi pengembangan industri lokal nikel berikut turunannya, serta mendukung program pemerintah terkait percepatan hilirisasi untuk memberikan nilai tambah pada komoditas mineral Indonesia,” pungkas Darmawan.

Sumber: Investor Daily (8 April 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)