JAKARTA – Pengelola rumah sakit (RS) milik keluarga konglomerat Martua Sitorus, PT Murni Sadar Tbk (MTMH) mengincar dana Rp 375,95 miliar dari rencana penerbitan saham perdana (initial public offering/ IPO) 254 juta saham baru. Dana hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dan ekspansi usaha perseroan. Berdasarkan prospektus yang dipublikasi, Kamis (24/3), jumlah saham yang akan dilepas oleh Murni Sadar itu setara dengan 12,28% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan mematok harga penawaran umum pada kisaran Rp 1.180 hingga Rp 1.480 per saham. Adapun dana segar itu rencananya digunakan perseroan untuk mendanai sejumlah ekspansi, yakni renovasi bangunan rumah sakit beserta perlengkapan medis untuk rumah sakit terbarunya yang berada di Bandung yakni RS Murni Teguh. Untuk aksi ini perseroan akan mengalokasikan dana sebanyak Rp 20 miliar. Kemudian, sebanyak Rp 161 miliar dana hasil IPO untuk kebutuhan modal kerja, antara lain pembayaran utang usaha, pembelian persediaan berupa barang-barang yang digunakan dalam proses pemberian layanan kesehatan di rumah sakit seperti obat, alat kesehatan dan bahan konsumsi, dan pembayaran biaya sewa untuk gedung. Kemudian, sisanya akan dipinjamkan kepada perusahaan anak, yakni sekitar Rp 43,89 miliar untuk melunasi seluruh pokok pinjaman PT Murni Sadar Kasih Abadi (MSKA) dari PT Bank Central Asia Tbk. Sekitar Rp 30 miliar untuk belanja modal dalam rangka ekspansi usaha MSKA, termasuk pembangunan lanjutan atas Rumah Sakit Murni Teguh Tuban Bali yang telah memulai kegiatan operasional tahap awal pada tanggal 12 Desember 2021, serta pembangunan rumah sakit baru di Pematang Siantar dengan nama Rumah Sakit Murni Teguh Pematang Siantar. Sisanya untuk kebutuhan modal kerja.
Lebih lanjut, masa penawaran awal berlangsung mulai 24-30 Maret 2022, kemudian perkiraan tanggal efektif pada 11 April, lalu penawaran umum direncanakan berlangsung pada 13-18 April 2022. Untuk pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada 20 April 2022. Dalam aksi ini, perseroan mempercayakan PT Ciptadana Sekuritas Indonesia dan PT BCA Sekuritas yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Murni Sadar merupakan perusahaan penyedia layanan kesehatan dengan fokus pada bidang onkologi dan kardiovaskuler serta pusat pendidikan kesehatan. Saat ini, perseroan dan anak usaha memiliki lima rumah sakit di Medan, Jakarta, Bali, Tangerang, dan mengoperasikan satu rumah sakit di Medan dengan menggunakan metode kerja sama operasional. Kelima rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Hospital, Rumah Sakit Aminah, Rumah Sakit Murni Teguh Sudirman, Rumah Sakit Ibu dan Anak Rosiva, serta Rumah Sakit Murni Teguh Bali. Adapun Murni Sadar punya kedekatan dengan konglomerat Martua Sitorus. Dalam deretan pemegang saham perseroan, ada nama Jacqueline Sitorus yang merupakan anak dari Martua Sitorus. Jacqueline tercatat memiliki 24,11% saham Murni Sadar. Ada juga nama Andy Indigo yang merupakan keponakan Martua Sitorus. Andy tercatat sebagai pemegang 23,42%.
Sumber : Investor Daily (25 Maret 2022)
Saham | 07-10-2021 | 08-10-2021 | (+/-) |
---|---|---|---|
ASII | 5,700.00 | 5,900.00 | 3.389% |
BBCA | 35,800.00 | 36,450.00 | 1.783% |
UNVR | 4,830.00 | 4,760.00 | -1.47% |