2021, Laba Bersih Saratoga Melambung 182%

Selasa, 15 Mar 2022

JAKARTA – PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membukukan laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp 24,89 triliun pada 2021. Laba bersih ini melambung hingga 182% dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp 8,82 triliun. Lonjakan laba bersih itu ditopang oleh peningkatan signfikan keuntungan bersih atas investasi pada saham dan efek ekuitas dari Rp 8,48 triliun menjadi Rp 24,4 triliun. Sedangkan penghasilan dividen dan bunga naik dari Rp 767,97 miliar menjadi Rp 1,65 triliun. Sementara itu, beban usaha, rugi selisih kurs, dan beban bunga mengalami penurunan. Lonjakan laba bersih tersebut menjadikan laba per saham dasar, menguat dari Rp 653 menjadi Rp 1.846 per saham. Sedangkan kas dan setara kas akhir tahun perseroan mencapai Rp 462,11 miliar, dibandingkan periode sama tahun 2020 yang senilai Rp 430,60 miliar. Berdasarkan publikasi data laporan kinerja keuangan perseroan di Jakarta, Senin (14/3/2022), Saratoga tercatat berinvestasi di sejumlah saham. Saham-saham itu di antaranya sebanyak 34,23% saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) sebanyak 19,13%, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebanyak 29,79%. Perseroan juga tercatat sebagai pemegang 52,21% saham PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), menguasai 44,87% saham PT Provident Agro Tbk (PALM), sebanyak 8,39% saham PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII), dan sebanyak 7,12% saham PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA).

Saratoga juga berinvestasi pada beberapa perusahaan digital dan beberapa perusahaan yang sahamnya belum tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Presiden Direktur Saratoga Michael William P Soeryadjaya mengatakan, Saratoga berhasil mencatatkan net asset value (NAV) tertinggi sepanjang sejarah pada tahun lalu yaitu sebesar Rp 56,3 triliun. Pencapaian ini didukung oleh peningkatan nilai pasar portofolio yang belum direalisasikan. Menurut Michael, nilai tersebut meningkat 78% dari NAV Saratoga pada 2020 yang senilai Rp 31,7 triliun. “Kemampuan perusahaan portofolio investasi perseroan dalam mengoptimalkan peluang selama fase pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19 pada 2021 menjadi kunci kinerja cemerlamg Saratoga,” ujar dia dalam keterangan resmi, Senin (14/3/2022). Selain itu, Michael menambahkan, pencapaian tersebut juga didukung oleh fundamental yang kokoh dan sektor bisnis yang strategis. Mayoritas harga saham portofolio Saratoga mengalami kenaikan yang tinggi pada tahun lalu. “Salah satu sumber pertumbuhan NAV Saratoga pada tahun lalu adalah lonjakan harga saham di hampir semua portofolio investasi kami, terutama PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX),” ujar dia.

Sumber: Investo Daily (15 Maret 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)