Bangun Bandara, Gudang Garam Rogoh Kocek Rp 2 T

Jumat, 04 Mar 2022

JAKARTA - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merogoh kocek sebesar Rp 2 triliun untuk anak usahanya yakni PT Surya Dhoho Investama (SDHI) dalam mendukung kelanjutan proses pembangunan bandara udara Kediri, Jawa Timur. Dana tersebut akan menjadi tambahan modal ditempatkan dan disetor GGRM kepada SDHI yang merupakan entitas anak dengan kepemilikan 99,99%.

Direktur Gudang Garam Istata T Siddharta mengatakan, perseroan akan mengambil alih saham baru yang dikeluarkan oleh SDHI sejumlah 2 juta saham dengan menyetor tambahan modal sebesar Rp 2 triliun. Maka, modal ditempatkan dan disetor SDHI kini menjadi Rp 8 triliun dari semula Rp 6 triliun. Aksi korporasi tersebut membuat kepemilikan saham perseroan pada SDHI menjadi 7.999.999 saham atau setara dengan Rp 8 triliun, sedangkan kepemilikan PT Surya Duta Investama menjadi Rp 1 saham atau setara Rp 1 juta saham. “Modal dasar SDHI juga meningkat menjadi Rp 9 triliun dari semula Rp 8 triliun,” ujar Istata dalam keterangan resmi, Rabu (2/3). Istata menyampaikan, penambahan modal sebesar Rp 2 triliun dilakukan secara bertahap, yang dimulai dengan penyetoran awal Rp 100 miliar pada 4 Maret 2022. Sisanya disetor secara bertahap, paling lambat pada akhir Desember 2022. “Suntikan modal tersebut dilakukan untuk mendukung anak usaha perseroan dalam kelanjutan proses proses pembangunan bandara udara terpadu di Kediri, Jawa Timur yang dibangun oleh perseroan dan SDHI,” ujar dia.

Sebelumnya, penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara PT Angkasa Pura I (Persero) dengan PT Gudang Garam Tbk untuk proyek bandara di Kediri telah dilakukan pada 10 Maret 2020, dengan bentuk kerja sama build operate transfer (BOT) dalam kurun waktu sesuai perjanjian konsesi. Bandara Internasional Kediri ini akan mampu menampung 1,5 juta penumpang per tahun di awal pengoperasiannya, dan terus meningkat hingga 10 juta orang per tahun di tahap ultimate. Bandara ini juga akan dilengkapi landas pacu sepanjang 3.300 meter, sehingga dapat melayani pesawat badan lebar kelas 4E untuk rute penerbangan domestik dan internasional. Bandara Internasional Kediri ini juga diperuntukkan melayani keperluan ibadah haji dan umrah, sehingga memudahkan keberangkatan jemaah haji dari beberapa daerah di wilayah selatan Jawa Timur. “Investasi yang dilakukan oleh Gudang Garam dalam pembangunanan bandara di Kediri ini dapat menjadi contoh yang nyata bagi dunia usaha bahwa swasta pun dapat berkontribusi langsung untuk kepentingan umum, terutama untuk membangun daerahnya. Semoga ke depan sinergi antara pemerintah dan swasta dapat terus berjalan dengan baik,” ujar Pelaksana Tugas Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto.

Sumber : Investor Daily (4 Maret 2022)


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)