Memburu Lagi Saham Yang Dilego Asing

Rabu, 08 May 2024

JAKARTA. Arus dana keluar (capital outflow) yang masih mengalir deras di pasar saham menahan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). IHSG melemah sebesar 0,17% ke posisi 7.123,61 pada perdagangan kemarin, Selasa (7/5). Dalam waktu yang sama, investor asing mencatatkan aksi jual bersih (net sell) Rp 715,64 miliar. Aksi ini kian memangkas posisi net buy yang secara year to date tinggal Rp 2,59 trilun. Hal ini sejalan dengan kinerja IHSG yang di akhir perdagangan bulan Maret masih mengakumulasi penguatan 0,22%. Sedangkan saat ini IHSG anjlok 2,05% sejak awal tahun. Investor asing dominan melakukan net sell pada saham berkapitalisasi pasar besar (big caps).

Merujuk RTI Business, dalam 20 hari terakhir daftar net foreign sell dihuni saham big caps dari emiten saham perbankan, telekomunikasi dan industri. Yakni BBRI, TLKM, BMRI, BBCA, BBNI, ASII dan ISAT. Head of Research Mega Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya menyoroti faktor penting yang mempengaruhi investor menarik atau mengalirkan dana ke pasar saham adalah arah suku bunga acuan bank sentral. Capital outflow beriringan dengan ketidakpastian yang masih besar dalam pemangkasan suku bunga The Fed. "Pelaku pasar masih wait and see sambil mencermati perkembangan rilis data global," kata Cheril kepada KONTAN, Selasa (7/5). Research Associate Panin Sekuritas, Sarkia Adelia Lukman menambahkan, pelemahan nilai tukar rupiah yang menembus level Rp 16.000 per dolar Amerika Serikat (AS) juga menjadi katalis penting. Kondisi ini mendorong Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 6,25%.

Kalkulasi ulang asing

Head Customer Literation and Education Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi menyatakan, kondisi higher for longer dari sikap bank sentral terkait dengan suku bunga menjadi katalis di bursa saham. Situasi ini menyebabkan peralihan aset ke instrumen yang memberikan return lebih tinggi dan risiko rendah. Audi turut melihat, kinerja kuartal I-2024 sejumlah emiten big caps mulai terdampak efek pengetatan kebijakan moneter. Sehingga investor asing cenderung melepas dengan masuk kepada aset yang lebih low risk. Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Martha Christina punya pandangan serupa. Menurut Martha, posisi net sell investor asing terhadap sejumlah saham big caps bukan sekadar aksi profit taking.

Langkah itu sebagai bentuk kalkulasi ulang atas target dan performa fundamental emiten. Usai musim dividen dan rilis kinerja kuartal I-2024. "Rasanya saat ini investor asing sedang mengatur ulang strategi investasi dan portofolio aset mereka," terang Martha. Analis Stocknow.id Sinta Dwi Untari memprediksikan, para investor pemilik modal besar berpotensi masuk kembali ke pasar saham saat ada sinyal dovish dari bank sentral, khususnya dari Federal Reserve (The Fed). Selagi posisi pasar masih dominan dengan capital outflow, Sinta menyarankan, investor mendiversifikasi saham, terutama memanfaatkan momentum di saham komoditas.

Sumber : Kontan 08 Mei 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)