Tekanan ke IHSG Bisa Berkurang

Senin, 06 May 2024

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih akan bergerak fluktuatif di awal pekan ini, Senin (6/5). Beberapa data ekonomi dari dalam dan luar negeri akan menyetir IHSG hari ini. Senior Investment Information Mirae Aset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, pelaku pasar menantikan pengumuman data produk domestik bruto (PDB) kuartal I-2024 yang secara historis cenderung melandai. Namun, pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2024 berkisar di angka 5,17% mampu menyulut optimisme pasar. "Hal ini didorong peningkatan konsumsi," kata Nafan kepada KONTAN, Minggu (5/5). Investor juga akan mencermati data cadangan devisa yang diperkirakan sedikit melandai. Ini sejalan dengan komitmen Bank Indonesia (BI) yang akan menggunakan cadangan tersebut untuk menstabilkan nilai tukar rupiah sebagai bentuk intervensi.

Sementara itu, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, IHSG dan pasar obligasi mengalami tekanan cukup kuat selama sepekan lalu. Hal ini disebabkan keputusan The Fed yang tetap menahan tingkat suku bunga acuan. Menurutnya, hal ini mengubah persepsi dan ekspektasi pelaku pasar ke depan. Suku bunga Fed yang tadinya disinyalir turun dua hingga tiga kali tahun ini, berpeluang berubah menjadi satu kali. Kendati begitu, Nico memprediksi IHSG hari ini berpeluang bergerak menguat terbatas di rentang 7.100-7.200. Sedangkan Nafan memperkirakan, IHSG akan bergerak di support 7.074 dan 7.014 dengan resistance 7.170 dan 7207. Nico merekomendasikan investor untuk mencermati saham BRIS dengan target harga Rp 2.710, ULTJ Rp 1.995, dan PGEO Rp 1.230. Sebagai informasi, pada Jumat (3/5), IHSG ditutup menguat 0,24% ke level 7.134,72.

Sumber : Kontan 06 Mei 2024

 


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)