Arah IHSG, Antara Rupiah dan Bunga

Selasa, 30 Apr 2024

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal mendapatkan angin segar dari rilis kinerja emiten periode kuartal I-2024. IHSG juga bakal terbantu oleh pembagian dividen. Adapun IHSG menutup perdagangan Senin (29/4) dengan menguat 1,7% atau naik 119,70 poin ke level 7.155,78. Kendati begitu, investor asing masih mencatatkan net sell senilai Rp 400,88 miliar. Equity Research Analyst Kiwoom Sekuritas, Miftahul Khaer, mencermati, rilis kinerja emiten dengan bobot signifikan terhadap IHSG bisa membawa sentimen yang cukup positif kepada pasar saham. Beberapa emiten big caps sudah merilis kinerja. Seperti, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan lainnya. (lihat tabel). "Tapi sentimen ini masih belum cukup mendorong IHSG karena ada sentimen mayor, yakni nilai tukar rupiah," jelasnya kepada KONTN, Senin (29/4). Sentimen lain yang menjadi penekan bursa yakni kenaikan bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin (bps) serta tensi politik di Timur Tengah. "Perbaikan sentimen mayor itu yang berpeluang besar mendorong pergerakan IHSG ke depannya," ramalnya. Investment Consultant Reliance Sekuritas, Reza Priyambada menimpali, sekilas pertumbuhan kinerja emiten big caps masih cukup baik dan seharusnya dapat berimbas positif pada harga sahamnya. "Walaupun ada katalis positif dari kinerja emiten, tetapi pada saat yang bersamaan ada sentimen negatif dari global sehingga tekanan jual masih tetap ada," jelas Reza.

Saham piliihan

Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas mencermati IHSG masih dalam fase bearish consolidation dengan target support berada pada area 7.014 hingga 6.936. Namun apabila IHSG berhasil break above batas atas dari falling wedge pattern di sekitar 7160, maka IHSG akan uji resistance pada area 7.190 hingga 7.231. Menyambut bulan Mei 2024 dan musim laporan keuangan, saham pilihan Nafan jatuh pada ANTM, BBCA, BBTN, BMRI, EXCL, HRUM, INCO, MDKA, NCKL, SMRA, TOWR dan UNTR. Analis Phillip Sekuritas, Helen memproyeksi, secara teknikal IHSG akan bergerak di rentang 6.980-7.230. Di tengah koreksi beberapa saham big caps, Helen menyarankan investor menerapkan strategi buy on weakness. Yakni big bank BBRI, BBNI, BBCA, BMRI. Miftahul memproyeksi, IHSG akan melemah Mei dengan support terdekat 6.878–6.919. Jika ada perbaikan, IHSG berpotensi uji resistance di 7.155–7.191. Pilihannya trading buy: ESSA di Rp 815–Rp 835. PTRO di Rp 5.650–Rp 5.700 dan TLKM di Rp 3.110–Rp 3.150.

Sumber : Kontan 30 April 2024


One Line News

Investalearning.com
Admin (Online)